UN Dihapus Siswa Jadi Lembek, KPAI Sebut Ketidakadilan: Orang Kaya Bisa Bayar Bimbel, yang Miskin?

Penulis: Uyun
Editor: Mohamad Afkar Sarvika
AA

Text Sizes

Medium

Large

Larger

Komisioner KPAI, Retno Listyarti tanggapi soal anggota DPR RI Fraksi Gerindra yang setuju penghapusan UN membuat siswa jadi lembek

Maka dari itu, Retno Listyarti selaku komisiner KPAI setuju dengan kebiajakan yang diambil Nadiem Makarim

"Jadi merdekanya belajar menurut Pak Nadiem itu, maksudnya belajar itu atas kemauannya kebutuhannya. Maka dari itu pemikiran dan penalaran itu dikuatkan," tegas Retno Listyarti

Live Score Hasil Monterrey vs Liverpool Piala Dunia Antar Klub, Akses di Sini !

Bandingkan Profesi Pilot dan Sopir Ojol, Iis Dahlia Jadi Trending Tuai Kecaman, Politisi Buka Suara

Setelah itu, menurutnya Ujian Nasional ini hanya menguntungkan kelompok kaya.

Karena orang-orang kaya lebih memiliki banyak uang untuk bayar bimbel demi menghadapi UN.

Berbeda dnegan orang-orang miskin. Sehingga, tidak adanya keadilan dalam konsep UN

"UN sebenarnya menguntungkan kelompok kaya. Bisa bayar bimbel, gizi mereka cukup, tidak perlu bantu orang tua. Mereka hanya berikir belajar, jadi nilai UN-nya tinggi.

Bagaimana dengan anak-anak yang miskin? Yang harus bantu orang tua? Ada ketidakadilan di situ," tegas Reto Listyarti.

"Tak hanya itu, SD itu kan 3 mata pelajaran, Matematika, Bahasa dan IPA. Kalau anak kita jago IPS tapi tidak bisa IPA. Apakah kita bisa mencapnya bodoh karena tidak bisa IPA? Kan tidak bisa begitu," ujar Retno Listyarti.

"Jadi artinya dicap bodoh kalau nilai UN nya tidak bagus?" tanya Najwa Shihab.

"Ya betul," tandas Retno Listyarti.

Berita Terkini