Hal itu berawal dari Tweet Wali Kota Semarang Hendrar Prihadi yang memposting video dirinya sedang memantau hujan.
Tampak di video yang diunggah Hendrar Prihadi di akun Twitternya @hendrarprihadi, ia terlihat memantau wilayahnya menggunakan sepeda motor.
Ia tampak mengenakan celana jeans panjang, jaket, sandal dan helm.
Kemudian Hendrar Prihadi tampak singgah dan berbincang bersama warga.
"Sugeng Dalu -- Udan tangise ati, saiki wes rodok terang..,
(Selamat malam. Hujan tangisan hati, sekarang sudah sedikit terang)" tulisnya.
Kemudian pada postingan itu, ada netizen yang menanyakan jika Semarang banjir.
Ia mempertanyakan, jika Semarang banjir maka siapa yang akan disalahkan oleh warga.
Apakah wali kotanya yakni Hendrar Prihadi atau Gubernurnya yakni Ganjar Pranowo.
Hal itu ia tanyakan karena berkaca dari kasus banjir di Jakarta.
• Kecewa Pada Anies Baswedan, Menteri PUPR Basuki Hadimuljono Akan Lanjutkan Normalisasi Ciliwung
• Anies Baswedan :Anies: Daerah yang Sudah Ada Normalisasi Juga Terkena Banjir
Menurut dia, kenapa di Jakarta yang selalu disalahkan adalah gubernurnya.
Karena heran dengan hal itu, akun @lonely40200 itu pun langsung menanyakannya kepada wali kota Semarang dan Gubernur Jawa Tengah.
"Kalo Semarang banjir...
yg disalahin kira2 walkot apa Gubernurnya ya...
kok di Jakarta selalu yg disalahin Gubernurnya.....," tulis pemilik akun.
Rupanya komentar itu pun langsung dijawab oleh Ganjar Pranowo.
Tanpa ikut mengomentari soal Anies Baswedan, Ganjar Pranowo mengaku dirinya bersalah jika itu terjadi di Jawa Tengah.
Dari Tweet-nya, Ganjar Pranowo seolah menegaskan kalau apapun yang terjadi di wilayah Jawa Tengah, dirinya ikut bersalah.
"Saya ikut bersalah," tegas Ganjar Pranowo.