Anies Sebut Tanggul di Jakarta Bukan Jebol Tapi Retak, Yunarto Wijaya Terbahak

Penulis: Vivi Febrianti
Editor: Soewidia Henaldi
AA

Text Sizes

Medium

Large

Larger

Anies Baswedan dan Yunarto Wijaya soal banjir

Menanggapi pernyataan itu, Yunarto Wijaya pun tampak tertawa.

Hal itu disampaikan oleh Yunarto Wijaya di akun Twitter-nya @yunartowijaya.

Ia tampak mengomentari artikel berita berjudul “Anies : Tanggul Kita Bukan Jebol Tapi Retak”.

Yunarto Wijaya pun tampak tertawa membaca artikel berita itu.

Ia bahkan tertawa terbahak.

“BHAHAHAHAHAHA,” tulis Yunarto Wijaya.

Ayahnya Tewas Ditangan Ibu Tiri dan Pembunuh Bayaran, Anak: Apa Sih yang Engga Dikasih Abu ke Bunda?

Cerita Penggali Kubur yang Angkat Jasad Lina Setelah 6 Hari Dimakamkan-Anak Sule Mimpi Didatangi Ibu

Anies Setuju Perlebar Sungai

Menteri Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat (PUPR) Basuki Hadimuljono mengaku sudah tak ada perbedaan pandangan tentang normalisasi dan naturalisasi sungai antara dirinya dengan Gubernur DKI Jakarta Anies Baswedan.

Basuki mengaku sudah duduk bersama Anies untuk membahas program tersebut. Menurut dia, dalam diskusi dengan Anies, program normalisasi atau naturalisasi pada intinya adalah pelebaran bantaran sungai.

"Tidak ada bedanya antara naturalisasi dan normalisasi. Kenapa? Karena semuanya butuh pelebaran sungai, itu intinya. Ini yang disampaikan dalam rapat," kata Basuki usai rapat dengan Presiden Jokowi, yang juga dihadiri Anies, di Kompleks Istana Kepresidenan Jakarta, Rabu (8/1/2020).

Basuki pun mengaku akan turun bersama Anies memantau kondisi lapangan sungai mulai dari Sukamahi-Ciawi sampai ke Jakarta.

Menurut dia, sejak awal tak ada masalah dengan program normalisasi atau naturalisasi. Basuki menyebut selama ini hanya sebatas perbedaan terminologi saja.

Bahkan, kata Basuki, Anies mengakui jika tikungan sungai tak dibeton, maka air akan meluap.

"Tidak ada perbedaan yang mendasar. Secara teknis semua membutuhkan pelebaran. Bahkan gubernur sampaikan, di tikungan kalau enggak dibeton akan jebol," ujarnya.

Basuki menyebut program normalisasi atau naturalisasi ini tak hanya dilakukan di Sungai Ciliwung, tetapi juga 13 sungai lainnya seperti Pesanggrahan, Angke, Sunter, hingga Mookervart.

Menurut dia, Jokowi juga meminta agar diatur kesepakatan dengan Pemprov DKI Jakarta siapa yang mengerjakan program tersebut.

Halaman
123

Berita Terkini