TRIBUNNEWSBOGOR.COM — Direktur Charta Politika Yunarto Wijaya menanggapi pernyataan Politikus PAN Abraham Lunggana alias Haji Lulung saat demo di Balaikota Jakarta, Selasa (14/1/2019).
Yunarto Wijaya mempertanyakan kenapa Haji Lulung membuat statemen yang tidak biasa.
Padahal menurut Yunarto Wijaya, Haji Lulung selama ini dinilai bijak saat menyikapi masalah di Jakarta.
Namun kali ini Yunarto Wijaya menilai kalau Haji Lulung tak lagi bijak.
Sebab, mantan Wakil Ketua DPRD DKI Jakarta itu meminta warga mendemo Gubernur DKI Jakarta Anies Baswedan untuk pergi dari Jakarta.
Dilansir dari TribunJakarta, Haji Lulung tampak menyambangi Balaikota Jakarta, Selasa.
Haji Lulung mengatakan dirinya hadir untuk menonton aksi demo.
Ia juga ingin mengetahui apa yang menjadi kegelisahan para massa kontra terhadap Anies Baswedan.
"Saya cuma nonton saja. Saya mau tanya konsepnya apa sih, apa yang menjadi kegelisahan dia (massa kontra). Kalau dia gelisah terhadap Anies, terhadap pembangunan dan kinerjanya ya cukup audiensi saja. Jangan demo-demo," ujar Haji Lulung, di Pendopo Balaikota DKI Jakarta, Jakarta Pusat, Selasa (14/1/2020).
Ia pun menyayangkan kegelisahan para massa kontra termasuk Abu Janda dan Dewi Tanjung yang justru disalurkan lewat media sosial.
• Heboh Cerita Butet soal Mantan Asisten Lina Dimandikan untuk Dikunci, Teddy Ungkap Fakta Versinya
• Pengamat Sebut Keluarga Inti Presiden Harusnya Jaga Jarak dari Politik Praktis
Sebab, itu dianggap Lulung hanya memancing orang-orang Betawi.
"Nah saya di sini hanya lihat saja. Bahkan saya ingin ketemu apa sih sebenernya yang mereka ingini. Lu nggak betah tinggal di Jakarta? Ya sudah pergi," kata dia.
Menurutnya, banjir yang terjadi di awal tahun ini bukan semata-mata kesalahan Anies Baswedan.
Ia melihat ada nuansa politis dan tak fair bila menyalahkan Anies Baswedan.
Oleh karenanya, Lulung mengajak Abu Janda untuk bersama-sama membangun Jakarta dan bukannya membuat masyarakat Ibukota resah dengan upaya demo darinya.