Melihat kondisi tersebut, Kodir tak pikir panjang, ia langsung melompat dari tebing setinggi 3 meter.
"Saya seketika loncat dari ketinggian tiga meter. Saya tak perlu pikir panjang, apalagi saya sudah hafal betul kondisi sungai di sekitar situ," ujar Kodir.
Kodir segera mengevakuasi yang ada di tengah sungai.
"Setelah nyebur di air, saya segera mengevakuasi anak-anak yang memegangi batu di tengah sungai.
Saya bawa mereka satu per satu ke pinggiran yang bisa dinaiki.
Ada yang saya bawa ke kiri sungai, ada yang ke kanan sungai. Saya bawa mereka naik," katanya.
• Polisi Tetapkan Guru SMP sebagai Tersangka Kasus Susur Sungai di Sleman
• Duka Mendalam Korban Susur Sungai SMPN 1 Turi, Dimakamkan Tepat di Hari Ulang Tahun ke-13
• 9 Siswanya Tewas, Kepala SMP Turi Tak Tahu Ada Kegiatan Susur Sungai : Mereka Tidak Laporan
Tak hanya Kodir, adiknya pun turut mengevakuasi siswa SMPN 1 Turi.
"Adik saya ikut turun. Adik saya yang mengevakuasi mereka. Saya fokus menolong anak-anak yang berada di tengah, adik saya mengevakuasi yang berada di pinggir," katanya.
Saat mengevakuasi, Kodir meyakini tidak ada siswa yang hanyut.
Pasalnya kebanyakan dari mereka memegangi batu atau apapun untuk bertahan.
"Selama mengevakuasi anak-anak, saya tak melihat ada siswa maupun siswi hanyut terbawa arus. Semua bertahan, dengan cara memegangi apapun yang ada di sungai," katanya.
Kodir mengatakan berhasil mengevakuasi kurang lebih 20 orang.
"Enam anak dalam kondisi lemas. Banyak perempuannya," katanya.
• 9 Siswa Tewas dalam Musibah Susur Sungai, Ini Kata Mendikbud Nadiem Makarim
• UPDATE Terkini: Tim SAR Kembali Temukan 2 Korban, Siswa Susur Sungai yang Tewas Jadi 9 Orang
Kodir juga mengatakan ada warga lain yang ikut membantu evakuasi siswa SMPN 1 Turi.
"Di tempat lain di sungai, saya juga melihat beberapa warga mengevakuasi siswa-siswi yang berada di pinggir sungai sambil memegangi bebatuan. Mereka membantu pakai tali," katanya.
Setelah mengevakuasi, Kodir juga mencoba mencari tangga bambu untuk menyeberang.