TRIBUNNEWSBOGOR.COM -- Budi Rahmat (45) berlaku sadis saat memasukkan mayat anak kandungnya sendiri, Delis Sulistina (13).
Delis dimasukkan Budi Rahmat ke dalam gorong-gorong depan SMPN 6 Tasikmalaya.
Kapolres Tasikmalaya Kota AKBP Anom Karibianto mengatakan Budi Rahmat memasukkan jasad Delis dengan cara didorong menggunakan kaki.
Budi Rahmat berniat untuk mengaburkan jejak perbuatan jahatnya.
Budi berniat kematian anaknya dianggap karena kecelakaan.
"Memang mayat korban membusuk secara kasat mata sulit untuk diketahui sidik jari pelaku. Namun, hasil otopsi yang sudah diliput rekan-rekan sebelumnya berhasil mengungkap ciri-ciri kekerasan pelaku," katanya.
Anom mengatakan sebelum memasukkan mayat Delis ke gorong-gorong, pelaku sempat membonceng korban.
• Kejanggalan Sikap Ayah Bunuh Siswi SMP Lalu Dibuang ke Gorong-gorong, Sejak Awal Sudah Bohongi Guru
• Cara Sadis Ayah Masukkan Mayat Anaknya ke Gorong-gorong, Diinjak Kepalanya Sampai Masuk 2 Meter
• Kronologi Ayah Bunuh dan Buang Jasad Anak Kandung di Gorong-gorong, Jejak Sendal Jadi Petunjuk
Mayat Delis dibonceng memakai motornya dengan posisi kedua tangan diikat.
Posisi korban seperti memeluk saat naik motor di lokasi kejadian.
Setelah mencekik Delis sampai tewas, Budi Rahmat sempat meninggalkan jenazah.
Budi pergi kerja seakan tak terjadi apa-apa.
"Jadi pelaku sudah tahu setelah mencekik korban yang juga anak kandungnya itu telah tewas. Ditinggalkan kerja lagi baru dibawa ke gorong-gorong sekolahnya untuk disembunyikan," kata Kapolres Tasikmalaya Kota AKBP Anom Karibianto.
Melansir Kompas.com Seusai selesai bekerja sekitar pukul 21.00 WIB di hari yang sama, pelaku kembali ke TKP untuk menyembunyikan mayat anaknya di gorong-gorong sekolahnya SMPN 6 Tasikmalaya.
• Ini Alasan Sang Ayah Sembunyikan Jasad Anaknya di Gorong-gorong, Sempat Cekcok di Rumah Kosong
• Bunuh dan Buang Jasad Anak Kandungnya di Gorong-gorong Sekolah, Budi Diancam 20 Tahun Penjara
Setibanya di lokasi gorong-gorong, pelaku menyembunyikan mayat anaknya tanpa diketahui seseorang karena saat itu hujan deras sekitar pukul 22.00 WIB.
Sampai saat itu, korban dikabarkan hilang dan sempat dicari oleh ibu korban dan pihak sekolah.