Ayah Injak Kepala Jasad Anak Agar Masuk Gorong-gorong, Masih Sempat Lakukan Ini Setelah Habisi Nyawa

AA

Text Sizes

Medium

Large

Larger

Penemuan mayat siswi SMP di gorong-gorong depan sekolah di Tasikmalaya, Jawa Barat, Senin (27/1/2020) sore.

Bahkan, sesuai pengakuan Wakil Kepala SMPN 6 Tasikmalaya Saefulloh, pelaku sempat mengaku kalau anaknya bersamanya saat dicari-cari karena tidak pulang dan tak masuk sekolah keesokan harinya Jumat (24/1/2020).

Sampai akhirnya mayat Delis ditemukan oleh seorang warga sekitar di tempat penemuan mayat korban di gorong-gorong karena curiga saluran airnya mampet pada Senin (27/1/2020).

Budi Rahmat, menurut polisi, memasukan mayat korban secara paksa ke gorong-gorong sekolahnya.

Mayat dimasukan kedua kakinya terlebih dahulu ke saluran drainase, lalu bagian kepalanya didorong oleh salah satu kaki pelaku sembari jongkok.

Motif Pembunuhan Siswi SMP di Gorong-gorong Terungkap, Pelakunya Ternyata Sosok Pria Tua Ini

Siswi SMP Tewas Digorong-gorong Ternyata Dibunuh oleh Ayah Kandung, Pelaku Kesal Anak Minta Uang

Kabar Terbaru Kasus Siswi SMP yang Ditemukan Tewas di Gorong-gorong, Polisi Segera Ungkap Tersangka

"Mayat korban saat dimasukan gorong-gorong dipaksakan oleh pelaku. Supaya tersembunyi ke dalam gorong-gorong itu, pelaku mendorong mayat korban pakai salah satu kaki mencapai 2 meter jaraknya dari mulut gorong-gorong itu," jelas Anom di kantornya, Kamis (27/2/2020).

Tujuan pelaku, supaya mayat anaknya yang dibunuh olehnya tersembunyi dan diketahui orang lain setelah membusuk.

Pengakuan ayah dari siswi SMP yang ditemukan tewas di gorong-gorong terkait kematian anaknya dianggap psikolog tak rasional. (KOMPAS.COM/IRWAN NUGRAHA/TribunJabar/ist)

Budi Rahmat (45), diketahui sebagai pelaku pembunuhan anak kandungnya sendiri dengan cara dicekik sampai tewas karena kesal dimintai uang oleh korban untuk biaya study tour sekolahnya.

Sesuai informasi dari Kepolisian setempat, kejadian bermula saat korban mendatangi tempat kerja ayahnya sepulang sekolah memakai angkutan umum, Kamis (23/1/2020) sore.

Setibanya di tempat kerja pelaku yaitu salah satu rumah makan Jalan Laswi Kota Tasikmalaya, korban bertemu dengan ayahnya dan meminta uang untuk studi tour sekolahnya ke Bandung sebesar Rp 400.000.

Pelaku sempat berupaya memberikan uang kepada korban Rp 200.000 dan meminjam kepada bosnya Rp 100.000.

Penyebab Kematian Siswi SMP di Gorong-gorong Misterius, Ayah Korban Buat Pengakuan Mengejutkan

Pengakuan Ayah Siswi SMP yang Tewas di Gorong-gorong Sempat Menghilang & Bohong, Ibu Tiri Buka Suara

Pelaku mengaku membunuh anak kandungnya sendiri Delis Sulistina (13) siswi SMP Tasikmalaya tewas di gorong-gorong saat ditanyai Kepala Polres Tasikmalaya Kota AKBP Anom Karibianto saat konferensi Pers, Kamis (27/2/2020).(KOMPAS.COM/IRWAN NUGRAHA) ()

"Karena korban merasa pemberian uang ayahnya kurang, korban dibawa ke rumah kosong dan sempat cekcok dengan pelaku. Lokasi rumah kosong itu dekat dengan tempat kerja pelaku sekaligus TKP pembunuhan terjadi," jelas Kepala Polres Tasikmalaya Kota AKBP Anom Karibianto saat Konferensi Pers, Kamis (27/2/2020) siang.

Anom menambahkan, pelaku mengaku setelah cek cok bersama anaknya itu emosi dan kesal mencekik korban sampai meninggal.

Setelah diketahui meninggal, pelaku sempat membiarkan mayat anaknya di sebuah ruangan kamar rumah kosong tersebut untuk kembali bekerja sekitar pukul 16.00 WIB Kamis (23/1/2020) sore.

Berita Terkini