Teror Virus Corona

Dampak Virus Corona, Nepal Tutup Pendakian Gunung Everest

Editor: Vivi Febrianti
AA

Text Sizes

Medium

Large

Larger

Antrean padat pendaki gunung di sebuah area yang dikenal sebagai zona kematian menuju puncak Gunung Everest.

Nepal hanya memberikan lima izin pendakian saja pada musim ini, tapi bukan pendakian ke Gunung Everest.

Gunung Everest biasanya mampu menarik ratusan pendaki gunung dari seluruh dunia setiap musim semi, atau saat udara sedang bagus antara akhir April hingga akhir Mei.

Pada periode yang sama tahun lalu saja, ada sekitar 885 orang yang mendaki puncak Everest.

664 di antaranya berasal dari Nepal dan 241 sisanya dari Tibet.

Pada musim yang ramai tersebut, sekitar 11 orang meninggal di Gunung Everest.

Konsekuensi Menyedihkan Ekspedisi ke gunung Everest tidaklah murah. Izin Everest dihargai sekitar 11 ribu dollar AS dan total biaya untuk pendakian bisa berkisar antara 30.000-80.000 dollar AS.

Ini akan jadi kali ketiga di satu dekade terakhir di mana Gunung Everest kondisinya kosong.

Para pendaki meninggalkan Gunung Everest setelah gempa bumi tahun 2015 yang memicu longsor salju dan menewaskan 18 orang di base camp sebelum musim pendakian dimulai.

Santa Bir Lama, presiden asosiasi pendakian gunung Nepal mengatakan, pembatalan ini akan mengakibatkan hal yang serius pada industri pariwisata Nepal.

"Ini akan memberikan dampak yang menyedihkan untuk pariwisata dan ekonomi kami. Banyak perusahaan akan menderita bahkan pekerja," kata Lama.

"Namun hal itu adalah hal yang tepat untuk dilakukan saat ini," lanjutnya.

Banyak pemandu dan staf pendukung yang bergantung pada musim pendakian pendek untuk penghasilan tahunan mereka.

“Akan sangat sulit tahun ini. Tidak hanya Gunung Everest, kami mungkin tidak akan bisa bekerja di gunung lain," kata Temba Bhote, seorang pemandu di Everest.

"Kami semua punya keluarga dan anak. Saat ini harusnya jadi saat kami bisa berpenghasilan yang paling banyak," lanjutnya.

Artikel ini telah tayang di Kompas.com dengan judul "Nepal Tutup Pendakian Gunung Everest karena Virus Corona"
Penulis : Syifa Nuri Khairunnisa
Editor : Kahfi Dirga Cahya

Berita Terkini