Teror Virus Corona

Guru Besar FKUI Sarankan Pemerintah Lockdown Lokal, Fadli Zon: Sebaiknya Bisa Direalisasikan Cepat

Penulis: Vivi Febrianti
Editor: khairunnisa
AA

Text Sizes

Medium

Large

Larger

Anggota Dewan Pengarah Badan Pemenangan Nasional pasangan Prabowo Subianto-Sandiaga Uno (BPN) Fadli Zon.

TRIBUNNEWSBOGOR.COM -- Anggota DPR RI Fadli Zon meminta pemerintah merealisasikan saran dari akademisi untuk melakukan lockdown lokal.

Lockdown lokal yang dimaksud Fadli Zon yakni untuk wilayah Jabodetabek misalnya.

Tak hanya itu, Fadli Zon juga mengatakan kalau Bansos dan anggaran lainnya bisa digunakan untuk penanganan ini.

Hal itu disampaikan Fadli Zon menyikapi adanya saran dari Dewan Guru Besar Fakultas Kedokteran Universitas Indonesia ( FKUI) agar pemerintah melakukan lockdown secara parsial untuk mencegah semakin meluasnya penularan Covid-19.

Dilansir dari Kompas.com, Ketua Dewan Guru Besar FKUI Siti Setiati mengatakan, berkaca dari negara lain lockdown secara parsial bisa menjadi pilihan bagi Indonesia.

"Lockdown parsial adalah sebuah langkah yang menutup sebuah wilayah/ provinsi yang sudah terjangkit infeksi Covid-19," ujar Siti dalam keterangan tertulis yang diterima Kompas.com, Jumat (27/3/2020).

Dengan cara ini, diharapkan bisa memutuskan rangkaian penularan infeksi baik di dalam maupun di luar wilayah.

Menurut Siti, lockdown secara lokal itu disarankan dilakukan selama minimal 14 hari.

Dengan adanya local lockdown, kata dia, negara akan lebih mudah untuk menghitung kebutuhan sumber daya penanganan di RS (SDM, APD, fasilitas RS).

Alasan lain mengapa diperlukan local lockdown, kampanye pemerintah soal social distancing belum konsisten diterapkan di masyarakat.

• Dewan Guru Besar FKUI Sarankan Pemerintah Lockdown Lokal Daerah Terjangkit Virus Corona

• Berhasil Kumpulkan Rp 2,6 Miliar, Arief Muhammad Akan Salurkan ke Tenaga Medis dan Driver Ojol

"Masih terjadi kepadatan di beberapa transportasi publik, sebagian tempat wisata tetap dikunjungi, sebagian perkantoran, tempat makan, taman terbuka, dan pusat perbelanjaan tetap beraktivitas," tuturnya.

Pihaknya memprediksi, situasi ini dapat menjadi lebih buruk terlebih dengan adanya arus mudik pada bulan Ramadhan.

"Melandaikan kurva dan memperlambat proses penularan Covid-19 merupakan hal yang paling krusial karena sistem kesehatan kita saat ini belum mampu menerima beban kasus infeksi Covid-19 yang masif, " tegas Siti.

Dia mengungkapkan, pelaksanaan lockdown yang dilakukan China terbukti efektif menurunkan angka penularan Covid-19.

"Pelaksanaan lockdown dan aturan pembatasan aktivitas sosial yang ketat di Provinsi Hubei, Cina telah terbukti efektif menurunkan kasus sebesar 37% lebih rendah dibandingkan kota lain yang tidak menerapkan sistem ini," tuturnya.

Sebelum pemberlakuan lockdown, para peneliti memperkirakan virus corona akan menginfeksi 40 persen populasi Cina atau sekitar 50 juta penduduk, atau 1 pasien terinfeksi akan menularkan virus ke 2 orang atau lebih.

Namun pada minggu pertama lockdown, angka ini turun menjadi 1.05.

Hingga pada tanggal 16 Maret 2020, WHO mencatat 81.000 kasus di Cina.

Perhatikan pekerja harian Meski menyarankan opsi lockdown secara lokal, Siti juga minta pemerintah memperhatikan nasib pekerja yang mendapatkan upah dengan kerja harian.

Sebab, saat adanya lockdown lokal, kegiatan perekonomian diprediksi akan lumpuh.

• AS Jadi Negara Jumlah Kasus Positif Corona Terbanyak, Kalahkan China dan Italia

• Lawan Virus Corona, Wakil Wali Kota Bogor Minta Warga Berjuang dari Rumah

"Negara perlu menjamin hajat hidup mereka selama minimal dua pekan. Pengembalian sebagian uang pajak dari rakyat untuk rakyat dengan adanya kejadian pandemi seperti ini merupakan tindakan yang wajar," tambahnya.

Hal itu pun langsung disambut oleh Fadli Zon.

Melalui akun Twitter-nya, Jumat (27/3/2020), Fadli Zon mendorong pemerintah untuk melakukan lockdown lokal.

Ia mengatakan, sebaiknya pemerintah bisa merealisasikan saran rasional dari akademisi ini.

Fadli Zon pun mengupamakan lockdown lokal bisa dilakukan misalnya di Jakarta atau Jabodetabek.

Ia menulis Tweet itu pada cuitan akun @dirgarambe, yang menginformasikan soal saran yang disampaikan Guru Besar FKUI tersebut.

"Dewan Guru Besar Fak @KedokteranUI mengeluarkan rekomendasi utk pemerintah terkait #COVID19.

Bbrp poin:
1) Mempertimbangkan lockdown lokal/selektif
2) Menyediakan APD
3) Memperbaiki koordinasi antarlembaga
4) Mengambil keputusan berdasarkan evidence-based," tulis akun tersebut.

• Pasien Suspect Covid-19 Lanjut Usia Meninggal di Ambulans, Cari Rumah Sakit Penuh Semua

• Jawaban Tak Terduga Kaesang saat Mendiang Neneknya Dihina, Putra Jokowi : Gak Usah Dipermasalahin

Hal itu pun disetujui oleh Fadli Zon.

"Kalau benar ini saran Guru Besar Fak @KedokteranUI,

sebaiknya pemerintah bisa realisasikan dg cepat.

Saran2 ini rasional n berdasar.

Mudah2an terbuka mata n telinga.

Lockdown lokal misalnya Jakarta atau Jabodetabek.

Bansos n anggaran lain bisa digunakan utk penanganan ini," tulisnya.

Berita Terkini