TRIBUNNEWSBOGOR.COM -- Mencuci tangan dengan menggunakan sabun salah satu cara untuk mencegah penyebaran virus corona atau Covid-19.
Selain mencuci tangan, menjaga kesehatan dan menggunakan hand sanitizer termasuk cara untuk melawan virus corona.
Oleh karena itu, banyak orang mulai membawa hand sanitizer saat beraktivitas agar lebih mudah mencuci tangan.
Menggunakan hand sanitizer memang lebih praktis daripada mencuci tangan dengan sabun dan air mengalir.
Namun, penggunaan hand sanitizer dalam jangka panjang perlu diteliti lebih lanjut karena kandungan bahan kimia di dalamnya bisa berakibat fatal bagi kesehatan, terutama untuk ibu hamil dan anak-anak.
• Lakukan Ini Agar Barang Belanja dan Makanan Delivery Bebas Corona, Saran Pakar IPB
Melansir laman Healthline, bahan aktif di dalam hand sanitizer adalah etil alkohol yang ditemukan pada alkohol suling.
Hand sanitizer yang mengandung alkohol di bawah 70 persen biasanya tidak efektif untuk membasmi kuman dan bakteri di tangan.
• Hari Pertama Penerapan PSBB Jakarta, 81 Kendaraan Masih Langgar Aturan
Pusat Pengendalian dan Pencegahan Penyakit AS menyarankan agar kita menggunakan sabun dan air mengalir untuk mencuci tangan.
Penggunaan hand sanitizer bisa dilakukan jika memang air dan sabun tidak tersedia.
Jadi, penggunaan hand sanitizer bukan solusi jangka panjang untuk membersihkan tangan.
Kita juga tidak bisa menggunakan hand sanitizer saat tangan terlalu kotor atau berminyak karena bakteri masih bisa menempel di celah-celah tangan kita.
• Ridwan Kamil Pakai Masker Syahrini untuk Tingkatkan Kreatifitas & Imunitas, Incess: Corona Hus Sanah
Selain itu, pembersih tangan berbasis alkohol juga tidak bisa menyingkirkan norovirus yang merupakan penyebab umum flu perut.
Hand sanitizer juga tidak bisa menghilangkan bahan kimia berbahaya di tangan, seperti pestisida dan logam berat.
Melansir laman The Health Site, berikut efek samping penggunaan hand sanitizer berlebihan:
1. Keracunan alkohol
Sebagian besar hand sanitizer mengandung alkohol sebagai bahan aktif untuk membunuh bakteri dan virus penyebab penyakit.