Berdiri sebagai lembaga swasta yang mana segala pengeluaran ditanggung pesero, TSI Bogor diakui hanya bisa bertahan sesuai dengan kemampuan keuangan yang dikelola managemen.
Yulius khawatir jika pandemi berlangsung lama, banyak satwa yang akan terbengkalai pakannya.
Kondisi ini, yang membuat pihak TSI melalui Perhimpunan Kebun Binatang se-Indonesia (PKBSI) mengirim surat kepada Kementerian Keuangan meminta keringanan pajak.
Selain itu, pihaknya juga membuka donasi melalui rekening yang nantinya akan digunakan untuk kebutuhan makanan dan perawatan kesejahteraan para satwa.
Ada sebanyak 2.600 satwa dari 270 spesies dirawat di TSI Bogor, mulai dari satwa terbesar Gajah Sumatera hingga marsupial terkecil Sugar Glider.