Teror Virus Corona

Studi Baru Mengungkap Klorokuin dan Hidroksiklorokuin Tak Menunjukkan Manfaat untuk Pasien Covid

Obat juga menunjukkan ia tak memberikan keuntungan pada pasien yang dirawat di rumah sakit.

Editor: Vivi Febrianti
Kompas.com
Ilustrasi Obat 

TRIBUNNEWSBOGOR.COM -- Sebuah studi baru menunjukkan bahwa obat hidroksiklorokuin dan klorokuin tidak menunjukkan manfaat dalam mengobati pasien virus corona.

Bahkan studi tersebut menunjukkan adanya kemungkinan peningkatan risiko kematian dalam penggunaan obat yang dikenal sebagai terapi untuk penyakit malaria ini.

Melansir dari SCMP sebuah penelitian baru yang terbit di The Lancet pada Jumat (22/5/2020) menyebut kedua obat ini menghasilkan efek yang serius terutama aritmia jantung.

Obat juga menunjukkan ia tak memberikan keuntungan pada pasien yang dirawat di rumah sakit.

Metode dan hasil penelitian

Penelitian tersebut berdasarkan catatan 96.000 pasien di ratusan rumah sakit.

Peneliti membandingkan hasil dari empat kelompok yakni mereka yang diobati hidroksiklorokuin saja, dengan klorokuin saja dan dua kelompok masing-masing obat diberi kombinasi dengan antibiotik golongan makrolida.

Terdapat pula kelompok kontrol pasien yang tidak diberikan perawatan ini.

Saat periode penelitian selesai, sekitar 9 persen dari mereka dalam kelompok kontrol meninggal.

Sementara mereka yang diobati dengan hidoksiklorokuin ada sebanyak 18 persen yang meninggal, dan yang diobati dengan klorokuin saja 16,4 persen yang meninggal.

Adapun mereka yang diberi kombinasi antibiotik bahkan menunjukkan angka kematian lebih tinggi.

Dimana kombinasi klorokuin dan antibiotik 22,8 persen meningal, sementara mereka yang diberikan hidroksiklorokuin dengan antibiotik 23,8 persennya juga meninggal.

Para peneliti memperkirakan kedua obat ini menempatkan risiko kematian akibat Covid-19 mencapai 45 persen lebih tinggi dibandingkan masalah kesehatan yang mendasarinya.

Dinilai berbahaya

Melansir dari Washington Post Sabtu (23/5/2020) penelitian yang dipublikasikan di The Lancet ini adalah analisis terbesar yang ada hingga saat ini mengenai risiko dan manfaat kedua obat dalam mengobati pasien.

Halaman
12
Sumber: Kompas.com
Berita Terkait
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved