Hal itu disampaikan oleh Kasat Reskrim Polres Jakarta Selatan, AKBP Mochammad Irwan Susanto.
Menurutnya, Suci Fitri Rohmah tak terbuka ketika diperiksa dalam proses pemeriksaan saksi terkait tewasnya Yodi Prabowo.
Polisi menduga Suci Fitri Rohmah memberikan keterangan palsu saat diperiksa.
"Ada beberapa hal yang sifatnya mungkin bohong. Tapi kami masih mencocokkan dengan beberapa bukti,” ujar AKBP Mochammad Irwan Susanto saat ditemui di Polres Jakarta Selatan, Jumat (17/7/2020) sore, dilansir dari Kompas.com.
AKBP Mochammad Irwan Susanto menilai keterangan Suci Fitri Rohmah tak sesuai dengan bukti-bukti yang ditemukan oleh polisi.
Polisi telah mencocokkan keterangan Suci Fitri Rohmah dengan temuan bukti yang mengerucut kepada pelaku.
"Artinya beberapa keterangan itu kan kita mengerucut ke pelaku. Ada hal-hal yang sifatnya dari pihak saksi atau kerabat korban itu tidak sesuai," kata AKBP Mochammad Irwan Susanto.
Ia juga menyebutkan, pacar Yodi Prabowo ini telah diminta keterangan sebanyak dua kali.
Menurutnya, pemeriksaan akan terus berlanjut hingga pengambilan kesimpulan.
2 Pria Mencurigakan
Melansir Tribun Jakarta, Syahrul dan Elvin di antara 34 saksi yang sudah dimintai keterangan oleh penyidik kepolisian.
Pada Rabu sekitar pukul 02.00 sampai pukul 03.00 WIB, yang diperkirakan waktu Yodi dibunuh, Syahrul dan Elvin melihat dua pria melintas di depan warung.
Pria pertama menggunakan setelan kantoran. Ia curiga, jarang-jarang ada orang jalan kaki di Jalan Inspeksi Kali Pesanggrahan dini hari.
"Dia pakai kemeja krem pendek, celana bahan warnanya kayak gitu (cokelat), terus pakai kacamata," terang Syahrul.
Seingatnya, pria tersebut bukan warga setempat dan tak pernah terlihat sebelumnya. Syahrul sempat menegur tapi si pria menjawab seadanya.
"Saya tahu dia orang asing, makanya saya tanya mau ke mana. Dia cuma bilang ke atas. Dia sambil terima telepon pakai tangan kiri," sambung dia.
Selang 20 menit dari pria pertama, datang melintas pria kedua dari arah Danau Cavalio. Kali ini Syahrul dan Elvin tak menegur.
Mata keduanya tetap memperhatikan gerak-gerik pria yang tak terpantau mukanya karena memakai jaket kupluk warna hijau.
"Tapi, badannya sama. Agak gemuk terus tinggi," lanjut Syahrul.
Lepas 200 meter dari warung Syahrul, pria tersebut tak terpantau lagi kemana.
Ia mengira kedua pria itu pencuri yang mengincar sepeda motor warga.
Dua hari kemudian, berita penemuan jasad Yodi di pinggir Tol JORR pada Jumat (10/7/2020) pagi sampai ke telinganya.
Hati Syahrul tidak tenang dan memutuskan melaporkan dua pria mencurigakan yang dilihatnya dini hari ke Ketua RW.
"Akhirnya hari Sabtu (11/7/2020) saya lapor ke Pak RW, baru habis itu ke Polsek (Pesanggrahan)," ujar dia.