AY sendiri merupakan warga di Kecamatan Birem Bayeun, dan DN adalah warga Pinang Baris Kota Medan, mereka bertemu saat sama-sama bekerja berapan tahun silam di Kaban Jahe, Sumatera Utara.
Hal itu disampaikan AY, saat bincang-bincang singkat dengan Serambinews.com di RSCM Langsa, Senin (19/0/2020) sore.
"Istri saya Selasa besok sudah dibolehkan pulang oleh dokter, karena kondisi DN susah membaik, infus juga telah dibuka," aku AY.
Suami koban menambahkan, setelah keluar dari RSCM Langsa ini, ia dan korban DN akan tinggal sementara di rumah abang AY, di Kecamatan Birem Bayeun tersebut.
Diakui AY, menyangkut ada ditawarkannya rumah singgah oleh pihak DP3A dan KB Aceh Timur, sebagai tempat tinggal sementara ke depannya, mereka akan mempertimbangkannya.
"Rumah singgah yang ditawarkan oleh DP3A dan KB Aceh Timur, apakah istri saya mau atau tidak, saya serahkan keputusannya sama dia, saya ikuti kemauan dia saja (korban)," ucap AY.
Dilansir dari SerambiNews (grup TribunJakarta), DN sebelumnya kembali dilarikan ke rumah sakit setelah ia mendapatkan perawatan karena luka bekas bacokan parang pelaku belum sembuh total pada Jumat (16/10).
Kapolres Langsa AKBP Giyarto SH SIK, melalui Kapolsek Birem Bayeun, Iptu Eko Hadianto menuturkan, kondisi terkini DN yang masih dirawat di RS Cut Meutia Langsa.
Iptu Eko menilai, sesuai keterangan dokter yang merawat DN, kondisi korban sudah mulai membaik luka di tangannya juga mulai mengering dan demamnya juga sudah berkurang.
Mungkin menurut dokter, lanjut Kapolsek, korban DN besok (Senin-red) atau berapa hari ke depan sudah diperbolehkan pulang dari rumah sakit tersebut.
Sementara itu, Abang ipar korban DN, Marzuki (45) menuturkan korban RN yang didampingi suaminya ketika menjalani perawatan di RS.
"DN sudah dibawa lagi ke RS Cut Meutia Langsa didampingi suaminya (AY) dan pihak PPA, karena luka di tangannya DN kambuh lagi, ditakutkan tetanus makanya harus dirawat di RS," papar Marzuki.
Saat ditemui Sabtu sore itu, Marzuki bersama keluarga dan warga lainnya, sedang sibuk mempersiapkan doa dan sekaligus kenduri malam ke-7.(*)