"Korban ini anaknya tiga. Yang pertama usainya dua tahun, sedangkan yang dua lagi kembar laki-laki. Yang meninggal dunia anak pertama dan bayi usia enam bulan. Satu lagi kondisinya baik dan dibawa ke klinik. Kita pun sedih melihat anak-anak yang tak berdosa," kata Abdi.
Selembar surat permintaan maaf ditemukan
Abdi mengaku masih menyelidiki penyebab kematian ibu dan dua anaknya.
Ketiga korban saat ini berada di Rumah Sakit Bhayangkara Polda Riau untuk dilakukan otopsi.
"Kami masih menunggu hasil forensik. Cuma berdasarkan hasil pemeriksaan sementara, tidak ada ditemukan tanda-tanda kekerasan di tubuh korban, baik di jasad kedua anak maupun ibunya," ujar Abdi.
Saat ditanya apakah dua anak meninggal dunia karena diracun lalu ibunya gantung diri, Abdi mengaku belum bisa menyimpulkan seperti itu.
"Belum tahu. Masih diselidiki," jelas Abdi.
Dia membenarkan ditemukan barang bukti selembar surat di atas selimut dua orang anak yang meninggal dunia.
"Maafkan aku, aku pergi, biar anak-anak ikut bersamaku" isi surat tersebut.
"Ya, ada selembar surat kita temukan. Tapi apakah yang menulis itu adalah korban atau bukan masih didalami," ujar Abdi.
Diberitakan sebelumnya, entah apa yang merasuki wanita berinisial NSW (27) hingga diduga tega membunuh dua orang anaknya.
Usai membunuh kedua anaknya, Neneng gantung diri.
Peristiwa ini terjadi di Jalan Palembang, Kelurahan Sialang Rampai, Kecamatan Tenayan Raya, Kota Pekanbaru, Riau, Senin (16/11/2020), sekitar pukul 17.00 WIB.
Kejadian ini membuat warga sekitar gempar.
Bagaimana tidak, dua anak ditemukan tewas dan ibunya ditemukan tewas tergantung dengan kain.