Kekecewaan Prabowo pada Edhy Prabowo: Saya Angkat Dia Dari Selokan, Ini yang Dia Lakukan Pada Saya

Penulis: Vivi Febrianti
Editor: Damanhuri
AA

Text Sizes

Medium

Large

Larger

Ketua Umum Partai Gerindra, Prabowo Subianto (kiri) didampingi Wakil Ketua Umum Partai Gerindra, Edhy Prabowo keluar dari dalam kompleks Istana Kepresidenan, Jakarta Pusat, Senin (21/10/2019) sore. Perjalanan Panjang Prabowo Subianto Masuk Kabinet: 11 Tahun Oposisi, 3 Kali Gagal di Pilpres.

Ia juga membantah bahwa perusahaannya terlibat dalam kasus korupsi izin ekspor lobster yang menjerat Menteri KKP Edhy Prabowo.

Menurut Hashim, selama perusahaannya belum pernah mengekspor lobster, melainkan membudidayakan biota laut tersebut.

Ia juga menegaskan bahwa perusahaannya belum mendapatkan izin ekspor lantaran ada dokumen-dokumen yang belum terpenuhi.

"Bukan ekspor lobster, tapi budidaya lobster. Sampai detik ini kami belum dapat izin (ekspor) lobster dan kami belum pernah eskpor lobster. Ini saya meluruskan," tegas Hashim.

Karenanya, terkait pemberitaan yang mengaitkan perusahaannya dengan kasus korupsi Edhy Prabowo, Hashim pun membantahnya.

Baca juga: Ramai Isu Fadli Zon Gantikan Posisi Edhy Prabowo, Rocky Gerung Bilang Bagus : Dia Bisa Jawab Semua

Baca juga: KPK Telusuri Sumber Uang yang Digunakan Edhy Prabowo untuk Membeli Barang Mewah

Ia juga mengaku terzalimi karena selalu dikait-kaitkan dalam kasus ini.

"Saya atas nama keluarga Djojohadikusumo merasa prihatin dan merasa terzolimi, saya merasa difitnah, anak saya sangat merasakan," ucapnya.

Tunjuk Hotman Paris

Pengacara kondang, Hotman Paris Hutapea, ditunjuk menjadi kuasa hukum Saraswati Djojohadikusumo dan ayahnya Hashim Djojohadikusumo.

Saraswati sendiri merupakan politisi Partai Gerindra sekaligus keponakan dari Menteri Pertahanan Prabowo Subianto.

Hal ini terungkap dari undangan Hotman Paris untuk para wartawan dalam gelar konferensi pers terkait hak jawab atas fitnahan terkait ekspor benur lobster.

Hotman yang didampingi langsung oleh Saraswati dan Hashim akan melakukan pertemuan dengan wartawan hari ini, Jumat (4/12/2020), di Jet Ski Kafe, Penjaringan, Jakarta Utara.

Sebagai informasi, kasus ekspor benih lobster yang terkait dengan Menteri Kelautan dan Perikanan Edhy Prabowo terus didalami Komisi Pemberantasan Korupsi ( KPK), termasuk perusahaan-perusahaan yang ditunjuk jadi eksportir benur.

Baca juga: Fadli Zon Bisa Jadi Menteri KKP Gantikan Edhy Prabowo, Pengamat : Rakyat Lebih Suka yang Kritis

Baca juga: Fadli Zon dan Sandiaga Uno Siapa yang Punya Peluang Gantikan Edhy Prabowo di Kabinet Jokowi ?

Rahayu merupakan Direktur Utama PT Bima Sakti Mutiara.

Perusahaan tersebut menjadi salah satu pihak yang memperoleh jatah ekspor benih lobster dari Kementerian Kelautan dan Perikanan.

Halaman
1234

Berita Terkini