Awalnya, perempuan 23 tahun itu berangkat ke Desa Ranga-ranga di Kecamatan Masama untuk menjenguk kakaknya yang sakit pada Kamis (31/12/2020).
Tiba di sana, anak perempuan kakaknya berinisial RA (5) mengungkapkan bahwa anak tertua FR yang berinisial AP (8) telah disetubuhi AR.
Mendengar itu, FR langsung memanggil AP dan menanyakan soal kebenaran persoalan itu.
Saat didesak FR, anak sulungnya pun mengaku bahwa ia telah disetubuhi kakeknya sendiri pada November 2020 di wilayah Kelurahan Mendoni, Kecamatan Kintom.
FR terkejut atas pengakuan AP, ia pun langsung curiga bahwa adik perempuannya juga menjadi korban sang ayah.
FR lantas bertanya hal yang sama kepada adik kandungnya berinisial FI (10).
Betapa terkejutnya FR, saat mendengar jawaban FI.
Adiknya itu membenarkan kalau dirinya telah disetubuhi ayahnya sendiri saat berada di kebun Desa Ranga-ranga, Kecamatan Masama.
Baca juga: Cabuli Cucu, Kakek Ditangkap, Anaknya Telepon Polisi Minta Pelaku Ditembak Mati
Baca juga: Mengeluh Sakit Perut, Kelakuan Jahat Ayah ke Anak Tiri Terungkap, Korban Dipaksa Mandi Lalu Dicabuli
FR Juga Pernah Disetubuhi
Kepada penyidik, FR kemudian mengaku bahwa kejadian yang sama pernah dialaminya, sehingga ia langsung curiga bahwa adik dan anaknya juga menjadi korban AR.
Ia mengungkapkan dirinya pernah jadi korban kebejatan AR, ayah kandungnya sendiri, sejak duduk di bangku kelas 4 SD.
Perlakuan AR yang terus berlanjut dengan ancaman pembunuhan tak bisa dihindarinya.
"Saat itu, FR hanya bisa pasrah hingga ia melahirkan dua orang anak dari perbuatan ayahnya," beber Kasat Reskrim Polres Banggai, AKP Pino Ary.
Lebih lanjut, Pino Ary menerangkan, FR dipaksa AR untuk mengaku bahwa anak itu lahir atas hubungan dengan orang lain kepada ibunya dan warga.
Parahnya lagi, istri AR dan warga sekitar percaya dan hanya menyalahkan FR saat peristiwa itu terjadi.