Ibu si bayi bernama Ayu datang ke rumahnya sekira pukul 24.00 WIB.
"Pamitnya kan ke rumah saudara. Nah, ini pulang malam, jam 12," sebutnya.
Warni (49) menceritakan kronologi penemuan cucunya yang sudah tak bernyawa saat ditemui di kediamannya, Jalan WR Supratman, Kelurahan Talang, Kecamatan Telukbetung Selatan, Bandar Lampung, Minggu (7/2/2021). (Tribunlampung.co.id / Hanif Mustafa)
Warni pun sempat menegur Ayu lantaran membawa anaknya mondar-mandir.
"Saya bilang, anak kok diewer-ewer (dibawa mondar-mandir). Terus anaknya ditidurin di kamar depan," kata Warni.
Warni menambahkan, setelah itu sang ibu keluar rumah dengan alasan hendak menemui saudaranya yang ada di depan gang.
"Sempat saya tegur, 'Mau ke mana lagi?' Katanya mau ke depan sebentar mau nemuin saudara. Tapi sampai sekarang gak balik," tandasnya.
Warni tak pernah menyangka mendapati cucunya dalam kondisi tak bernyawa dengan cara yang tak wajar.
Warni mengakui jika saat itu ia sudah merasa curiga.
Sebab, saat dibawa ke rumahnya, cucunya itu tidak ada respons sama sekali dan hanya diam.
Pasalnya, cucunya tak menangis seperti biasanya.
"Waktu dibawa ke sini gak nangis. Padahal kalau mau ditidurin aja nangis," tuturnya.
Ia baru mengetahui cucunya meninggal dunia karena sang kakak menangis.
"Cucu saya yang meninggal ini nomor dua. Nah, kakaknya umur empat tahun ini nangis. Katanya adiknya diem aja," ujarnya, Minggu (7/2/2021).
Warni pun bergegas ke kamar dan melihat mulut cucunya sudah membiru.
"Ini badannya sudah keras. Kakaknya nangis, takut liat adiknya. Mulutnya biru, dada sama perut pada biru juga," tandasnya.
(TribunnewsBogor.com/Kompas.com)