TRIBUNNEWSBOGOR.COM - Sebagian pasien Covid-19 menunjukkan adanya gejala, tetapi beberapa lainnya tidak mengalami gejala apapun.
Hal tersebut dikenal sebagai OTG atau orang tanpa gejala.
Pasien Covid-19 tanpa gejala atau OTG diarahkan untuk melakukan isolasi mandiri.
Lantas, seperti apa prosedur isolasi mandiri yang harus dilakukan?
Dokter spesialis paru RSUD Dr. Moewardi, dr Artrien Adhiputri, mengatakan, sebelum menentukan apakah harus isolasi mandiri atau dirawat di rumah sakit, sebaiknya konsultasi dulu ke dokter.
"Setelah swab dan hasilnya positif namun tanpa gelaja, sebaiknya konsultasi ke dokter, apakah harus isolasi mandiri atau bagaimana."
"Dalam artian disini isolasi mandiri tidak boleh seenaknya, intinya harus lapor dulu, diskusi ke dokter. Kalau dokter bilang jangan isolasi mandiri dan harus dirawat ya harus nurut," ujarnya dalam live streaming di Instagram @rsud.moewardi, Selasa (16/2/2021).
Baca juga: Sering Disepelakan, 4 Gejala Covid-19 Ini Bisa Jadi Sedang Anda Alami, Segera Cek !
Selain itu, jika keadaan di rumah sakit penuh atau tidak memungkinkan untuk melakukan isolasi, kemungkinan dokter akan memperbolehkan pasien isolasi mandiri di rumah, dengan catatan harus tetap lapor kondisi kesehatan pasien setiap harinya.
"Ingat, tetap diskusikan terlebih dahulu ke dokter, karena setiap pasien memiliki kondisi yang berbeda-beda, jangan membandingkan kondisi diri sendiri dengan pasien lainnya," jelas Artrien.
Isolasi & Pemantauan
1. Isolasi mandiri selama 10 hari sejak pengambilan spesimen diagnosis konfirmasi.
2. Dipantau oleh petugas FKTP (Fasilitas Kesehatan Tingkat Pertama).
3. Hubungi segera FKTP, jika sakit berlanjut seperti sesak nafas dan demam tinggi, untuk mendapatkan perawatan lebih lanjut.
4. Kontrol ke FKTP terdekat setelah 10 hari isolasi mandiri.
Baca juga: Tolak Vaksin Covid-19 Bisa Dapat Sanksi, Mulai Denda Hingga Terancam Tak Dapat Bansos
Isolasi Mandiri di Rumah
1. Selalu memakai masker.
2. Cuci tangan dengan air mengalir atau hand sanitizer.
3. Jaga jarak dari anggota keluarga.
4. Upayakan kamar tidur sendiri, kamar terpisah dari anggota keluarga lainnya.
5. Etika batuk.
6. Alat makan minum dan pakaian dicuci sendiri.
7. Berjemur 10-15 menit setiap hari (sebelum jam 9 pagi dan setelah jam 3 sore).
8. Ukur dan catat suhu tubuh 2x sehari, lapor ke FKTP jika suhu tubuh lebih dari 28 derajat celcius.
9. Kumur-kumur dalam dan atau cuci hidung.
10. Lakukan pola hidup sehat dan bersih, serta konsumsi makanan bergizi.
Baca juga: Waspada! Kulit Bentol dan Melepuh Bisa Jadi Gejala Covid-19, Ini Tanda-tandanya Jika Terinfeksi
Lingkungan & Keluarga
1. Ventilasi, cahaya, sirkulasi udara harus baik.
2. Kamar pasien harus dibersihkan setiap hari.
3. Keluarga yang kontak erat harus lapor dan periksa ke FKTP.
4. Keluarga harus menerapkan protokol kesehatan (memakai masker, cuci tangan, dan jaga jarak).
5. Jaga kebersihan rumah dengan cairan disinfektan.
Obat-obatan
1. Jika mempunyai penyakit penyerta, tetap lanjutkan konsumsi obat penyakit penyerta.
2. Vitamin C / multivitamin.
3. Vitamin D.
4. Obat suplemen lainnya.
Baca juga: Sudah Sembuh, Kenapa Hasil Tes PCR Masih Positif Covid-19? Ini Kata Ilmuwan
Sangat disarankan jika pasien harus isolasi mandiri di rumah, jangan hanya diam saja, karena kondisi psikis dapat terpengaruhi.
"Saat isolasi mandiri, pasien boleh melakukan olahraga ringan, harus berpikiran positif, harus happy. Sedih boleh, tetapi jangan sampai terpengaruh berpikiran negatif," kata Artrien.
Artikel ini telah tayang di Tribunnews.com dengan judul Prosedur Isolasi Mandiri Pasien Positif Covid-19 Tanpa Gejala