Ia mengatakan bahwa puasa merupakan salah satu amalan yang paling sering dilakukan oleh Rasulullah SAW selama bulan Syaban.
Bahkan, saking seringnya Rasulullah berpuasa pada bulan Syaban, Aisya tak bisa lagi membedakan apakah Rasulullah berpuasa pada hari itu atau tidak.
Baca juga: 3 Amalan yang Dilakukan Rasulullah dalam Menyambut Ramadhan, Termasuk Perbanyak Sedekah
Ustaz Abdul Somad membacakan salah satu hadis dhaif tentang keutamaan malam nisfu syaban yang mengisahkan bahwa Aisyah melihat Nabi Muhammad sujud lama sekali.
Usai shalat Aisya bertanya pada Rasulullah kenapa sujudnya lama sekali.
Rasul SAW balik bertanya apakah kamu tidak tahu malam ini adalah malam ampunan.
Hadis tersebut, kata Ustaz Abdul Somad, adalah hadis dhaif.
Baca juga: Menuju Ramadhan 2021, Ini Tips Puasa Bagi Wanita Hamil Agar Ibu dan Janin Tetap Sehat
“Lalu, apakah hadis dhaif itu tidak boleh diamalkan, jawabannya bisa. Mengapa? Karena memenuhi lima syarat diantaranya untuk fadhail a’mal dan hadis tersebut berada di bawah naungan hadis shahih,” kata Ustaz Abdul Somad.
Mana hadis shahihnya? Lalu Ustaz Abdul Somad membacakan hadis hasan shahih yang artinya:
"Pada malam nisfu Sya’ban, Allah akan mengampuni semua dosa umatnya yang pada malam itu bersujud dan bertobat mohon ampun, kecuali dua, musyrik (mempersekutukan Allah) dan orang yang bertengkar tapi tidak berdamai sampai malam nisfu Sya’ban tiba,” katanya.
Baca juga: Jadwal Puasa Ramadhan 2021 Berdasarkan Perhitungan Hisab Muhammadiyah
Adapun lafaz niat puasa nisfu syaban sebagai berikut:
نويت صوم شهر شعبان سنة لله تعالى
Nawaitu Sauma Syahri Syahban Sunnatan Lillahi Ta'ala
Artinya: Saya niat puasa bulan Syaban sunnah karena Allah ta’ala.
Baca juga: Lupa Jumlah Utang Puasa Ramadhan, Bagaimana Cara Bayarnya? Berikut Penjelasan dan Niat Puasa Qadha
Pada malam nisfu syaban juga dikenal sebagai malam berdoa.
Berikut doa yang dianjurkan pada nisfu syaban: