Benarkah Ngorok Pertanda Badan Terlalu Capek ? Ini Penjelasan Medisnya

Editor: khairunnisa
AA

Text Sizes

Medium

Large

Larger

ilustrasi ngorok

TRIBUNNEWSBOGOR.COM - Pernahkah Anda mendengar perkataan bahwa mengorok saat tidur adalah tanda tubuh benar-benar kecapekan atau kelelahan?

Atau barangkali Anda juga merupakan salah satu orang yang percaya hal ini?

Terkait hal ini, dr. Andreas Prasadja, RPSGT dari Snoring & Sleep Disorder Clinic, RS Mitra Kemayoran Jakarta angkat bicara.

Menurut Andreas, ada benarnya bahwa mengorok sering dialami oleh orang yang benar-benar kelelahan atau kecapekan.

"Ada benarnya juga, ketika kelelahan, orang-orang yang biasanya nggak ngorok jadi ngorok," kata Andreas dalam acara virtual media briefing bertajuk Mengejar Mimpi di Tengah Pandemi, Selasa (16/3/2021).

Namun, berbeda jika orang tersebut mengorok setiap malam.

Bisa jadi mengorok bukan disebabkan oleh kelelahan atau kecapekan akibat aktivitas pada siang hari, tetapi malah menyebabkan kelelahan di siang hari.

"Ngoroknya itu yang bikin seseorang jadi capek terus hypersomnia (ngantuk terus), kelelahan," tegasnya.

Oleh karena itu, Andreas pun menyarankan untuk memeriksakan kebiasaan mengorok bila terjadi setiap malam atau setiap kali tidur.

Baca juga: Syarat Agar Penderita Penyakit Jantung Boleh Divaksin Covid-19, Simak Ketentuannya

Baca juga: Bikin Baju Atta Halilintar dari Benang Emas, Desainer Bingung Tentukan Harganya, Terkuak Alasannya

Bagaimana ngorok terjadi?

Untuk diketahui, mengorok atau mendengkur memang bukanlah suatu penyakit, tetapi itu bisa jadi gejala dari suatu masalah.

Ketika Anda terlelap dalam tidur, otot-otot di tubuh menjadi rileks, beristirahat atau melemah, termasuk otot di mulut.

Kadang-kadang saking rileksnya, otot bisa memblokir sebagian jalan napas dan menyebabkan getaran.

Itulah yang dinamakan mengorok.

Pada beberapa kasus, mengorok disebabkan oleh anatomi mulut, misalnya atap yang rendah dan tebal atau uvula yang kelewat panjang.

Halaman
12

Berita Terkini