"Atta Halilintar yang patriarkis dan menjadikan perkawinan sebagai media untuk melanggengkan ketidakadilan gender.
Bentuk ketidakadilan gender yang dilanggengkan yaitu subordinasi, yaitu perempuan dianggap bukan sebagai pengambil keputusan, tapi ditentukan oleh suami.
Perempuan sebagai istri ikut kehilangan haknya sebagai penentu atau memutuskan rumah tangga seperti apa yang akan dibina," tutur Komisioner Komnas Perempuan, kepada wartawan, Rabu (7/4/2021).
Baca juga: Hotma Tuding Istri Selingkuh, Desiree Sindir Suami Takut Hadapi Hotman Paris : Sengaja Bikin Fitnah?
Baca juga: Ketua DPR Sebut Larangan Aktivitas Mudik Lebaran 2021 Harus Adil dan Konsisten
FOLLOW US :
Selain Siti Aminah, Komisioner Komnas Perempuan yang lain, Imam Nahei pun turut mengurai tanggapan.
Dalam tayangan cumi cumi Indigo yang dilansir TribunnewsBogor.com, Imam Nahei mengungkap permasalahan sebenarnya dari keinginan Atta Halilintar ingin punya 15 anak.
Menurut Imam, memiliki anak adalah hak tiap orang.
Namun jika menyangkut individu lain yang dalam hal ini adalah istri, maka hak istri juga harus diperhatikan.
Sebab yang dilihat Imam pada persoalan Atta Halilintar tersebut adalah keinginan untuk punya 15 anak seolah hanya kemauan suami, sementara sang istri tidak diajak serta untuk berunding.
"Persoalan yang lagi populer itu bukan berapa memiliki anak, tapi karena seakan-akan, keputusan memiliki anak yang banyak itu didasarkan atas keputusan suami saja, itu yang sesungguhnya bermasalah," ujar Imam Nahei dikutip pada Jumat (9/4/2021).
Selain itu, Imam Nahei juga mengungkap pelanggaran yang bisa terjadi jika memaksakan diri untuk punya banyak anak.
Yakni terkait pelanggaran hak kesehatan reproduksi untuk perempuan.
"Kalau secara kesehatan, kalau kita melihat isu kesehatan reproduksi perempuan, memiliki banyak anak, itu berpotensi mengganggu kesehatan reproduksi perempuan. Berpotensi melanggar hak-hak reproduksi perempuan," pungkas Imam Nahei.
Berita lainnya terkait Atta Halilintar
Berita lainnyat terkait Krisdayanti
(TribunnewsBogor/Khairunnisa)