Laporan Wartawan TribunnewsBogor.com, Rahmat Hidayat
TRIBUNNEWSBOGOR.COM, BOGOR TENGAH - Pemerintah Kota (Pemkot) Bogor masih membuang sampah ke Tempat Pemrosesan Akhir sampah (TPAS) Galuga pasca operator alat berat Agus Haris Mulyana (49) yang juga diketahui pegawai negeri sipil (PNS) Dinas Lingkungan Hidup (DLH) meninggal dunia pada Senin (11/8/2025).
Kepala DLH Denni Wismanto mengatakan, pembuangan sampah masih berjalan normal.
“Masih berjalan normal sampai hari ini. Pembuangan tetap ke TPAS Galuga,” kata Denni saat dihubungi TribunnewsBogor.com, Selasa (12/8/2025).
Pemkot Bogor membuang sampah ke TPAS Galuga sebanyak 500 ton per hari.
Sampah-sampah ini diangkut oleh armada DLH dari semua wilayah di Kota Bogor.
Meski begitu, Pemkot tetap melakukan evaluasi pasca kejadian tersebut.
Termasuk, kemungkinan mencari titik lahan baru di TPAS Galuga.
“Saat ini juga kita mencari opsi untuk titik tersebut tidak digunakan lagi. Kita cari titik lain, karena titik lahan kita di TPAS Galuga masih luas. Tetap, kita sambil evaluasi,” ujarnya.
Denni berharap, tidak ada kejadian serupa di TPAS Galuga.
“Tetap kejadian kemarin akan menjadi pembelajaran bagi kita semua. Walaupun itu memang musibah saat bekerja. Mudah-mudahan kedepannya tidak akan ada lagi kejadian serupa,” tandasnya.
Diketahui sebelumnya, Terungkap sosok operator yang meninggal dunia usai tertimbun longsor di Tempat Pembuangan Akhir Sampah (TPAS) Galuga yang berada di Desa Galuga, Kecamatan Cibungbulang, Kabupaten Bogor, Senin (11/8/2025).
Kepala Tata Usaha (TU) TPA Galuga pada Dinas Lingkungan Hidup (DLH) Kota Bogor Beti Kusmiati mengatakan, operator yang menjadi korban itu merupakan operator dari Kota Bogor.
“Betul, dari Kota Bogor,” kata Beti saat dikonfirmasi TribunnewsBogor.com.
Saat itu, operator yang diketahui bernama Agus Haris Maulana sedang bekerja.
“Betul lagi kerja rutin kebetulan ada musibah sehingga petugas kita kena musibah,” ujarnya.