"Pas balik ke tenda ada yang aneh gak?," tanya Prasodjo.
"Ya enggak sih, seperti biasa aja, teman-teman masih ada. Jadi langsung tidur, pas bangun sudah tidak ada di tenda lagi," tutur Gibran.
Saat bangun, Gibran menyadari dirinya sudah berada di sungai.
Gibran juga mengaku pikirannya kosong saat bangun dan berada di sungai tersebut.
"Kayak rame, kayak kampung, rame," ujarnya.
Ia mengaku ada ibu-ibu yang menghampirinya dan menawarkan makan.
"Ngasih makan, tapi enggak diterima sih," ujar Gibran.
Dalam waktu sehari, kata dia, dirinya ditawari makan empat kali.
Selama di sungai itu, Gibran pun berusaha untuk menyusuri sungai menuju ke bukit.
"Muter-muter terus tapi enggak sampai-sampai, jadi mau naik bukit enggak sampai-sampai," kata dia.
Baca juga: Cerita Gibran Tersesat di Gunung Guntur, Tak Rasakan Malam hingga Tolak Makanan dari Sosok Putih
Baca juga: Sebelum 6 Hari Hilang di Gunung, Gibran Sempat Beri Isyarat Ini, Ibunda Sadar Lihat Tulisan di Kaus
Gibran pun menuturkan alasannya tak menerima tawaran makan karena kepercayaannya.
"Kalau di gunung gitu, kalau ada yang ngasih makan atau ngasih barang jangan diterima," kata dia.
Sosok yang memberinya makan itu, kata Gibran, mirip seperti manusia pada umumnya.
Namun sosok itu tak pernah memperlihatkan wajahnya.
"Mukanya enggak jelas, kaya cahaya gitu," ujarnya.