Sempat Nangis Ingin Berdamai, Yosef Tiba-tiba Batalkan Pertemuan dengan Yoris: Ditunggu Sampai Sore

Penulis: Vivi Febrianti
Editor: Damanhuri
AA

Text Sizes

Medium

Large

Larger

Yosef pilih main golf daripada doakan Tuti, Yoris geram bongkar rahasia sang ayah

TRIBUNNEWSBOGOR.COM -- Hubungan Yosef (55) dan Yoris (34) diketahui sempat menegang pasca kematian Tuti Suhartini (55) dan Amalia Mustika Ratu (23).

Keduanya pun sempat saling tuding soal pelaku pembunuhan ibu dan anak di Subang, Jawa Barat tersebut.

Bahkan keduanya sampai melaksanakan pengajian Tuti dan Amel secara terpisah.

Dari ketegangan itu, rupanya ada kerinduan dari Yosef terhadap satu-satunya keluarga yang ia miliki.

Mengingat, istri dan anak keduanya sudah tewas pasca pembunuhan tersebut.

Kini menurut Yosef, hanya Yoris satu-satunya harta yang ia miliki.

Senada dengan ayahnya, Yoris juga ingin kembali menyambung tali silaturahmi yang sempat terputus dengan ayahnya selama penyelidikan.

Ia pun sudah mempersiapkan permohonan maaf untuk sang ayah.

Keduanya pun dijadwalkan bertemu pada Senin (4/10/2021) siang tadi.

Namun hal itu batal dilakukan karena permintaan dari Yosef.

Baca juga: Cecar 4 Saksi Kunci, Terkuak Bukti Penyebab Kematian Tuti & Amel, Polisi Sampai Bongkar Makam Korban

Baca juga: Hasil Autopsi Tuti dan Amel Ungkap Fakta Baru, Polisi Segera Kantongi Calon Tersangka : Ga Lama Lagi

Dilansir dari TribunJabar.id, Yoris mengatakan, ia sudah merencanakan pertemuan dengan ayahnya yakni Yosef hari ini.

"Saya sebagai anak ingin menjalin lagi kebersamaan dengan papah saya untuk lebih baik lagi, mungkin memang selama proses penyidikan sempat putus," ucap Yoris di Kantor Desa Jalancagak.

Di akui Yoris, hubungan ia bersama Yosef memang sempat tidak harmonis pasca keduanya saling memberikan tuduhan selama proses penyidikan terkait dengan meninggalnya dari Tuti dan Amalia.

Namun, sampai dengan Senin sore, pertemuan dari keduanya batal dilakukan.

Hal itu dikarenakan Yosef tidak hadir dengan alasan sedang ada agenda lain.

"Saya barusan sudah nunggu dari jam 1 siang, sudah menunggu sampe sore tapi gak ada lagi konfirmasi dari pihak papahnya," kata Yoris.

"Ini merupakan inisiatif saya bersama Pak Lurah yang juga masih saudara," ujarnya.

Seperti diketahui, sudah hari ke 47 pasca meninggalnya Tuti dan Amalia meninggal secara tak wajar, pihak kepolisian masih terus berupaya untuk mengungkap kasus yang sudah menjadi sorotan publik ini.

Baca juga: Temukan Bukti Baru, Polisi Autopsi Ulang Jasad Tuti, Terkuak Alasan Yosef dan Yoris Tak ke Makam

Baca juga: Turun Tangan Autopsi Jasad Tuti, dr Hastry Cocokkan Bukti Ini di TKP Pembunuhan: Kebenaran Terungkap

Polisi Temukan Fakta Baru

Setelah 47 hari berkutat menyelidiki kasus pembunuhan ibu dan anak di Subang, polisi mendapatkan bukti baru.

Bukti baru itu ditemukan polisi pasca 4 saksi kunci diperiksa dan dikonfrontir soal kematian Tuti dan Amalia yang tewas dibunuh.

Keempat saksi kunci yang diperiksa kembali oleh polisi diantaranya Yosef suami korban, Mimin istri muda Yosef, Yoris anak  tertua korban, hingga Danu keponakan korban.

Pemeriksaan keempat saksi kunci ini diketahui dilakukan pada 29 September 2021.

Hasil konfrontir para saksi kunci ini ternyata menguak temuan bukti baru, soal penyebab Tuti dan Amalia dibunuh dan senjata yang digunakan pelaku.

Guna memastikan kesesuaian bukti baru tersebut, polisi lantas membongkar kembali makam Tuti dan Amalia Mustika Ratu, yang sudah dikubur selama 45 hari.

Sebelumnya, saat korban ditemukan tewas terbunuh, pihak Polres Subang sempat lakukan autopsi di RS Sartika Asih.

Namun, rupanya hasil autopsi pertama ini masih menimbulkan kecurigaan.

Sehingga, polisi mengerahkan belasan ahli forensik untuk melakukan autopsi ulang pada jasad Tuti dan Amalia, Sabtu (2/10/2021).

Autopsi ulang ini melibatkan kerjasama antara Polres Subang, dibantu Polda Jawa Barat dan Mabes Polri.

Kabid Humas Polda Jabar Kombes Pol Erdi A Chaniago mengatakan, tujuan dilakukan autopsi ulang untuk memastikan temuan baru tim penyidik.

Erdi menjelaskan, autopsi itu juga diharapkan adanya petunjuk baru terkait penyebab luka pada tubuh korban sebelum meninggal dunia.

"Kenapa kita lakukan otopsi lagi, karena kita sedang mencari kesesuaian antara bukti dan petunjuk yang telah kita temukan yang baru dengan bukti penyebab kematian," kata Kabid Humas Polda Jabar, Kombes Erdi A Chaniago yang dihubungi, Senin (4/10/2021).

Dalam proses autopsi tersebut, ahli forensik menelisik dan memastikan luka pada korban, dan penyebab kematian.

Dari autopsi ini juga kata Erdi, dapat diketahui apakah korban sempat melakukan perlawanan atau tidak dan waktu kematian korban.

Lebih dari itu, temuan baru polisi mengarah ke barang bukti benda atau alat yang digunakan pelaku pembunuhan saat mengeksekusi korban.

Tim forensik memastikan apakah alat tersebut berasal dari benda tumpul atau benda tajam.

Dari autopsi sebelumnya, dugaan polisi alat yang digunakan pelaku mengeksekusi korban benda tumpul.

Benda tersebut adalah papan penggilasan untuk mencuci pakaian.

Hal ini diungkap oleh Kapolres Subang AKBP Sumarni.

Saat itu ia menjelaskan dugaan korban meninggal dunia akibat dipukul menggunakan papan penggilasan untuk mencuci baju.

Adapun papan penggilasan yang diduga untuk mengeksekusi korban itu terbuat dari kayu.

Dugaan itu diambil dari temuan di TKP petugas menemukan papan penggilasan tersebut sudah berlumuran darah.

Saat itu, AKBP Sumarni juga menjelaskan dugaan sementara bahwa korban Tuti dipukul saat sedang tidur.

Hal ini karena melihat di tubuh korban tidak ada tanda perlawanan atau tanda-tanda kekerasan.

Namun, berbeda halnya dengan Amalia yang diduga sempat memberikan perlawanan.

Pada tubuh Amalia ditemukan bekas pukulan.

Namun, setelah mencecar 4 saksi kunci, rupanya polisi menemukan bukti baru.

Dijelaskan Kabid Humas Polda Jabar Kombes Pol Erdi A Chaniago tujuan dilakukan autopsi ulang itu untuk memastikan temuan baru tim penyidik.

Selain itu, Erdi mengatakan autopsi itu juga dilakukan untuk mencocokkan bukti dan petunjuk baru tim penyidik.

"Kita tentunya ingin melihat lagi luka korbannya itu seperti apa. Apakah berasal dari benda tumpul atau benda tajam atau penyebab lainnya," katanya.

Dari autopsi ini, kata dia, nantinya akan ketahuan apakah korban sempat melakukan perlawanan atau tidak.

"Apakah itu ada perlawanan atau tidak, nanti itu kan dari autopsi kelihatan," papar Erdi.

Adapun soal temuan baru kasus Subang itu, kata Kombes Pol Erdi A Chaniago penyidik tidak mengungkapnya.

"Tentunya hasilnya seperti apa, itu masih menjadi konsumsi internal penyidik," ujarnya.

(TribunnewsBogor.com/TribunJabar.id

Berita Terkini