Namun Yosef mengaku tidak mengetahuinya.
"Pembayaran pembangunan, ini itulah, itu bagian keuangan," tambah Rohman Hidayat.
FOLLOW:
Menurut Rohman Hidayat, wajar jika Yosef tidak mengatahuinya.
Hal itu lantaran Yosef tidak turun langsung dalam teknis yayasan.
"Kebanyakan karena pak Yosef tidak turun dalam teknis yayasan, pak Yosef tidak tahu detailnya," tambah Rohman Hidayat.
Baca juga: Kumandangkan Azan Dekat Lokasi Kecelakaan, Sikap Bocah Ini Mengundang Haru Depan Jenazah Ayah
Namun, baru-baru ini ada isu kalau Yosef sempat mendesak untuk mencairkan dana Bantuan Operasional Sekolah (BOS) dari pemerintah untuk yayasan.
Dana BOS tersebut disebutkan senilai ratusan juta atau Rp 230 juta.
Dana cukup besar itu kini dikaitkan dengan kasus pembunuhan di Subang.
Apalagi setelah Tuti dan Amalia sebagai sekretaris bendahara yayasan wafat, perginya dana itu pun menuai sorotan.
Disebutkan Rohman Hidayat, dana BOS untuk yayasan itu sudah cair.
Menurut Rohman Hidayat, kata Yosef, dana tersebut gharus segera dicairkan lantaran untuk pembangunan sekolah.
Tak hanya itu, Rohman Hidayat juga menyebut Yosef pun ingin kembali mengurus yayasan.
"Itu kan dana bos, dana bantuan dari pemerintah, dana untuk bantuan. Karena memang ada batas waktunya, artinya kalau dana itu tidak digunakan untuk pembangunan sekolah, tentunya dana itu akan ditarik lagi.
Itulah maksud Yosef untuk segera menjalankan lagi yayasan (mencairkan uang dana bos)," ungkap Rohman Hidayat.
Baca juga: Perkara Segelas Kopi, Nasib Suami Berakhir di Bui, Emosi Istri Tidur Pulas saat Diminta Lakukan Ini