Ardhito Pramono ceritakan pengalamannya semasa sekolah, pernah mendapat perlakuan senioritas dari kakak kelas.
Perlakuan tersebut dikarenakan, kala itu dirinya mempunyai berat badan KG.
Karena memiliki berat badan yang besar, setiap ia bermain bola, dirinya kerap disuruh menjadi kiper oleh kakak kelas.
"Gua dulu gemuk 130 kg, itu gua SMP ya 14 tahun, dan gua disuruh jadi kiper mulu (sama kakak kelas)," kata Ardhito, dikutip dari kanal YouTube Persija Jakarta.
Kendati demikian, ia hanya pasrah kala itu, walaupun menjadi seorang kiper bukan keinginannya saat bermain sepak bola.
"Ya gua kan pengen jadi orang yang ngegolin (striker)," ujarnya.
"Ada juga senioritas di olahraga (semasa sekolah)," imbuhnya kembali.
4. Pernah Jadi Korban Pelecehan Seksual
Ardhito Pramono kembali teringat dengan pelecehan seksual yang ia alami saat remaja.
Saat konferensi pers film Dear Nathan: Thank You Salma, Ardhito menceritakan pengalamannya tersebut.
"Iyaa film ini kan bahas soal pelecehan seksual, gue pun pernah merasakan itu saat kecil," ujar Ardhito Pramono di kawasan Kuningan Jakarta Selatan, belum lama ini.
"Pelecehan gak cuman dirasakan sama perempuan kan?," lanjutnya.
Ardhito mengatakan bahwa dirinya mau ikut membintangi film Dear Nathan: Thank You Salma karena ingin ikut bersuara dalam isu pelecehan seksual.
"Itulah yang bikin gue pengen banget main di sini dan mau ikut bersuara," ucapnya.
(Tribunnews.com/Fandi Permana/Alivio/Wartakota/Arie)