"Kalau yang berterima kasih, ya itu ketika saya menemukan buku catatan di dekat mayat. Waktu itu, saya kan istirahat, udah malam mau tidur,"
Terus tahu-tahu ada yang berdiri di samping tempat tidur saya. Saya kira teman jaga, tapi ternyata gak pakai baju jaga, pakenya baju santai biasa," ungkap dr Stephanie.
Baca juga: Modus Tawari Kerja, Pria Ini Jebak Gadis Muda di Tangerang, Keperawanan dan Harta Korban Direnggut
Namun begitu melihat jelas wajah awah tersbut, dokter forensik itu tersadar.
Setelah itu, arwah tersebut pun tersenyum pada dr Stepahnie, lalu menghilang dengan meembus tembok.
"Saya lihat mukanya, saya pernah lihat tapi dimana ya. Pas saya ingat-ingat oh ini kan korban yang saya periksa tadi.
Dia gak marah, dia cuma lihat saya, senyum terus jalan menembus tembok," ungkap dokter forensik.
Sementara itu, dr Stephanie juga pernah didatangi oleh korban pembunuhan.
Akan tetapi, identitas korban pembunuhan itu tak diketahui.
Sehingga polisi dan dokter forensik pun kesulitan untuk mencari pelakunya.
"Kalau yang minta tolong itu pernah sekali. Saya juga ngelihat sekilas. Waktu itu, memang korban ini tanpa identitas, dan ada tanda penganiayaan yang jelas sekali," paparnya.
"Untuk mencari pelaku, polisi ini kesulitan karena datanya gak ada dimana-mana. Gak da laporan orang hilang dan semacamnya," tambahnya.
Baca juga: Ketakutan, Oknum TNI Buang Jasad Sejoli Korban Tabrak Lari, Ahli Forensik Ragu : Ada yang Ditutupi
Ketika sedang berjaga di kamar jenazah, dr Stephanie mendengar suara minta tolong yang sangat keras.
Suara arwah itu membuat bulu kuduk dokter forensik itu merinding.
"Itu minta tolongnya banget-banget. Sampai bikin suara," ungkapnya.
Suara minta tolong dari korban pembunuhan tak dikenal itu awalnya dalam bentuk cicitan burung.