Dianggap Aib karena Sering Pergi dengan Pria, Janda Tewas Dihabisi Kakak, Jasadnya Dibuang ke Rawa

Penulis: Vivi Febrianti
Editor: Vivi Febrianti
AA

Text Sizes

Medium

Large

Larger

Pelaku RS dihadirkan Polres Bungo saat merilis kasus pembunuhan seorang janda di Jambi (kiri) dan lokasi jasad korban ditemukan (kanan).

TRIBUNNEWSBOGOR.COM - Seorang janda berinisial IS (40) tak kunjung pulang ke rumah setelah pamit kepada saudaranya.

Saat itu ia pamit untuk menginap di rumah saudaranya di desa sebelah.

Namun setelah lebih dari dua minggu, IS tak kunjung kembali ke rumahnya.

Bahkan IS tidak memberi kabar kepada saudaranya itu sejak kepergiannya.

Karena khawatir, saudaranya pun mencari ke tempat yang dituju oleh korban.

Betapa terkejutnya saat ia mengetahui kalau IS ternyata tidak pernah menginap di tempat saudaranya itu.

Ia pun makin terkejut saat menemukan karung putih yang mengambang di atas air.

Dirinya tak kuasa menahan sedih saat mengetahui ternyata jasad korban yang ada di dalam karung tersebut.

Ternyata, korban IS telah dihabisi oleh kakak kandungnya sendiri.

Sang kakak berdalih, ia nekat menghabisi nyawa adik kandungnya sendiri karena malu.

Baca juga: Update Kasus Subang Usai 7 Bulan Berlalu, Alat Bukti Pembunuhan Tuti & Amel Sudah Dikantongi Polisi

Baca juga: Mayat yang Ditemukan di Cijeruk Bogor Diduga Pelaku Pembunuhan, Ini Kata Kapolsek

Ia menuding adiknya itu sering pergi dengan laki-laki lain padahal statusnya sebagai janda.

Pelaku kemudian menganggap bahwa korban merupakan aib keluarga.

Setelah tewas, jasadnya kemudian dimasukkan ke dalam karung dan dibuang di rawa.

Dilansir dari TribunJambi.com, Selasa (3/1/2022), janda tersebut merupakanwarga Dharmasraya, Sumatera Barat.

Jasadnya ditemukan di sebuah rawa yang berada di Dusun Jumbak, Kecamatan Jujuhan, Kabupaten Bungo, Jambi, Minggu (20/2/2022) sekitar pukul 17.00 WIB.

Peristiwa tragis yang dialami janda itu berawal saat ia pamit kepada saudaranya dari rumah di Blok C Desa Kurnia Sungai Rumbai pada 3 Februari 2022.

Saat itu, korban mengaku hedak menginap di tempat saudaranya di Dusun Siskaper, Kecamatan Jujuhan.

Tanpa rasa curiga, ia pun berangkat dari rumah saudaranya menuju tempat tujuan.

Namun tanpa disangka, ternyata korban dikuntit oleh pelaku RS, yang merupakan kakak kandungnya.

Pelaku RS yang sudah merencanakan aksinya kemudian langsung menyerang IS dengan menggunakan senjata tajam.

Tanpa rasa belas kasihan, pelaku menghujamkan senjata tajam ke tebuh korban berkali-kali hingga meninggal dunia.

"Pelaku sudah mengikuti korban sejak keluar dari rumah, dan membacoknya ketika tiba di tempat yang sepi. Bukan hanya sekali, tapi berkali kali," kata Kapolres Bungo, AKBP Guntur Saputro saat konfrensi pers, Sabtu (26/2/2022) dilansir dari Tribunjambi.com.

Setelah korban meninggal, RS kemudian membungkus jasad korban dengan menggunakan karung.

Jenazah adiknya itu kemudian ia buang ke dalam rawa-rawa.

Baca juga: Fakta Baru Kasus Mayat di TPU Kober, Perempuan yang Menjadi Otak Pembunuhan Sempat Hubungi Korban

Baca juga: Cerita Horor Dokter Forensik Didatangi Korban Pembunuhan, Sering Didatangi Arwah Minta Tolong

Ditemukan saudaranya

Setelah itu, saudaranya mulai khawatir karena korban tak kunjung ada kabar setelah pamit pada 3 Februari 2022.

Saudaranya itu lantas mencari korban ke tempat tujuan korban saat terakhir pamit.

Namun, ternyata korban tidak ditemukan.

Pada Minggu 20 Februari 2022 sekira Pukul 13.00 WIB keluarga berusaha untuk mencari di sekitar rawa.

Selanjutnya, seorang keluarga korban punya firasat dan mencarinya di sekitar lokasi.

Hingga akhirnya saudaranya melihat karung putih yang mengambang di atas air dan melihat ada kaki manusia.

Melihat itu saudaranya itu langsung memberitahukan kepada keluarga lainnya dan melaporkan ke Polsek Jujuhan.

Saat ditemukan, tubuh korban tertimbun lumpur dan semak-semak di dalam rawa.

Selanjutnya, tubuh korban diangkat petugas.

Saat ditemukan kondisi korban sudah membusuk.

Korban pun dievakuasi untuk dilakukan autopsi.

Dari hasil autopsi ditemukan luka akibat senjata tajam di tubuh korban.

Luka berada di bagian kepala, tangan, dan perut.

Pelaku ditangkap

Berbekal bukti dan petunjuk, polisi pun akhirnya menangkap RS, Jumat (25/2/2022) pagi.

Pelaku ditangkap di Kabupaten Merangin, setelah beberapa diburu pihak kepolisian.

"Dilakukan pencarian, hingga akhirnya diketahui keberadaan pelaku sedang di Jangkat, Kabupaten Merangin," kata Kapolres

Tim dipimpin Kasat Reskrim Polres Bungo menuju ke Jangkat.

Mereka berhasil menangkap pelaku yang saat itu berada di pondok kebun milik warga.

"Setelah berhasil menangkap pelaku, lalu dibawa ke Polres Bungo guna dilakukan pengusutan perkaranya lebih lanjut," kata Kapolres.

Baca juga: Ketua KNPI Haris Pertama Curiga Jadi Target Pembunuhan Usai Dikeroyok, Lapor Polisi Demi Buru Dalang

Baca juga: Fakta Baru Pembunuhan Chef Vicky, Leli Ternyata Pernah Dua Kali Gagal Habisi Korban: Banyak Saksi

Motif tersangka

Menurut Kapolres Bungo, pembunuhan berawal dari seringnya terjadi keributan antara korban dan pelaku.

Selama ini, korban IS dan pelaku RS tinggal bersama di sebuah pondok di kawasan perkebunan.

Selain itu, terangnya, pelaku menuduh adiknya itu sering pergi dengan laki-laki lain.

Pelaku merasa korban yang sudah berstatus janda itu telah membuat aib dalam keluarga.

"Padahal belum terbukti, sebab pelaku ini tidak pernah melihat langsung korban pergi dengan laki-laki lain," ungkap Guntur.

Atas motif pembunuhan berencana ini, dia bilang polisi masih akan terus mendalaminya.

Pada konfrensi pers itu juga terungkap, pelaku telah sering masuk penjara

"Kasus penganiayaan dan juga pencabulan atau pelecehan seksual," terang mantan Kapolres Tanjab Barat tersebut.

Pelaku, tambahnya, telah mengakui perbuatannya yang telah menghabisi nyawa adik sendiri.

Atas perbuatannya, tersangka di jerat pasal 340 Jo pasal 338 KUHP dengan ancaman penjara seumur hidup atau hukuman mati.

(TribunnewsBogor.com/Tribunjambi.com)

Berita Terkini