Jelang Anies Baswedan Pensiun, PDIP Bongkar Janji-janji Gubernur DKI yang Belum Tuntas: Gagal Total!

Editor: Tsaniyah Faidah
AA

Text Sizes

Medium

Large

Larger

Program Gubernur DKI Jakarta Anies Baswedan diingatkan PDIP sebelum pensiun

TRIBUNNEWSBOGOR.COM - Fraksi PDI Perjuangan DPRD DKI Jakarta mengungkap janji dan program Anies Baswedan yang belum tuntas.

PDIP ingin memastikan, program-program tersebut segera diselesaikan sebelum Anis Baswedan lengser dari jabatannya sebagai Gubernur DKI Jakarta.

Adapun program yang dimaksud tersebut adalah soal penanganan banjir.

PDIP mempertanyakan sikap Anies Baswedan yang seolah merengek kepada pemerintah pusat agar membantunya dalam menangani banjir.

“Ini kan di ujung masa jabatannya dia merengek-rengek kepada pemerintah pusat tolong dibantu untuk normalisasi kali,” ujar Ketua Fraksi PDI Perjuangan DPRD DKI Jakarta Gembong Warsono, Senin (18/4/2022).

“Padahal kemarin-kemarin, pemerintah pusat sudah menunggu mengalokasikan anggaran untuk program normalisasi, dan kalau tidak salah sampai tiga kali alokasi APBD, tapi dimatikan (anggarannya) karena Pemprov DKI tidak kunjung membebaskan lahan,” lanjutnya.

Baca juga: Santer Dipasangkan dengan Anies di Pilpres 2024, AHY Tak Mau Terbuai Hasil Survei

Menurut dia, selama memimpin Jakarta, Anies tidak pernah membebaskan lahan untuk program normalisasi sungai Ciliwung demi menanggulangi banjir.

Hingga menjelang masa jabatannya berakhir pada 2022, Anies baru mulai mengeksekusi duit sekitar Rp 1,1 triliun untuk pembebasan lahan sungai memakai dana pemulihan ekonomi nasional (PEN) dari PT Sarana Multi Infrastruktur (Persero).

“Pembebasan lahan nggak mudah, tapi ini dilakukan di ujung masa jabatan karena pak Anies masih yakin program unggulannya yaitu memasukkan air ke perut bumi melalui sumur resapan. Ternyata program sumur resapan gagal total,” kata Gembong yang juga menjadi anggota Komisi A DPRD DKI Jakarta ini.

Hal itu dikatakan Gembong untuk menanggapi pernyataan Anies yang meminta bantuan pemerintah pusat untuk menangani kapasitas aliran sungai di berbagai kawasan sungai yang melewati lintas provinsi.

Permintaan itu disampaikan Anies saat kegiatan Musyawarah Rencana Pembangunan (Musrenbang) Rencana Kerja Pemerintah Daerah (RKPD) DKI Jakarta yang digelar secara virtual pada Kamis (14/4/2022).

Dalam acara itu, hadir Menteri Koordinator Bidang Perekonomian Airlangga Hartarto, Menteri Dalam Negeri Tito Karnavian, Kepala Bappenas Suharso Monoarfa dan Menteri Keuangan Sri Mulyani.

Baca juga: Puan Mau Dipasangkan dengan Anies pada Pilpres 2024, Pengamat Wanti-wanti soal Pernyataan Megawati

Menurut Gembong, Anies meminta bantuan pemerintah pusat karena dia melihat sungai Ciliwung melintasi provinsi lain.

“Jadi, saya melihat di ujung masa jabatannya, dia menutup kegagalan dengan melemparkan tanggung jawab kepada pemerintah pusat yang seolah-olah pemerintah pusat tidak membantu,” jelasnya.

Gembong mengatakan, selama ini Anies tetap keukeuh ingin melakukan program naturalisasi sungai, bukan normalisasi.

Halaman
12

Berita Terkini