Kapolda Kalimantan Selatan, Irjen Rikwanto menduga bangunan tiga lantai yang digunakan Alfamart sudah berusia tiga tahun.
Selain itu bangunan tersebut juga berdiri di lokasi yang kerap banjir.
Diduga hal tersebut menyebabkan pondasi keropos dan tak kuat menahan beban bangunan.
"Hal ini mengakibatkan pondasi yang ada di bawahnya mengalami kerusakan dan rapuh. Jadi, tidak sekuat ketika awal dibangun," ujar Irjen Rikwanto.
Untuk memastikan dugaan tersebut, Irjen Rikwanto mengatakan pihaknya akan melakukan penyelidikan dan melibatkan tim forensik dari Surabaya, Jawa Timur.
Baca juga: Bangunan Toko Runtuh Hingga Telah Korban Jiwa, Alfamart Kalsel : Ini Murni Musibah
Proses Evakuasi dan Bantuan dari Alfamart
Kepala Sub Seksi Operasi dan Siaga, Wasino mengatakan ada dua tim yang berjumlah 18 orang diterjunkan untuk mencari korban yang tertimbun bangunan 12 meter tersebut.
Untuk mencari para korban, tim Basarnas menggunakan peralatan guna membantu proses pencarian, seperti yaitu Search Cam, Thermal, Rescue Radar dan Life Detector.
Berdasarkan informasi saat kejadian, karyawan sedang melakukan proses transaksi dengan pembeli sambil menunggu waktu ganti jaga shift.
Sementara basarnas terus melakukan pencarian kepada korban, pihak Alfamart mengurai rencana ke depannya terkait korban.
Dilansir dari Kompas.com, Corporate Affairs Director Alfamart, Solihin mengatakan saat ini para petugas masih berupaya untuk mengevakuasi para korban.
"Kita sama-sama berdoa karena saat ini masih dilakukan evakuasi atas korban yang dibantu oleh Polda Kalsel, Basarnas, Polres Banjar, damkar, dan relawan," ujar Solihin.
"Doa dan dukungan kami bersama keluarga karyawan dan masyarakat yang tertimpa musibah robohnya bangunan ini," sambungnya.
Solihin mengatakan, Alfamart akan menanggung biaya pengobatan dan santunan kepada para korban.