Motif pembunuhan ini dipicu karena soal cinta segitiga antara Najamuddin Sewang, Iqbal Asnan, dan RCH.
"Motif pembunuhan ini karena cinta segitiga," tambahnya.
Pemilihan 4 eksekutor ini pun tidaklah sembarangan.
SL ini diketahui merupakan seorang oknum polisi.
Ia juga diplotkan oleh Kasatpol PP untuk menjadi eksekutor penembakan Najamuddin Sewang.
SL yang terlatih menembak di satuannya Korps Bhayangkara pun bersedia menjadi eksekutor.
Menurut pengakuan SL, ia nekat menjadi eksekutor karena ikut merasa sakit hati atas apa yang dirasakan Iqbal Asnan.
"Eksekutor ini satu daerah dengan otak pelaku. Dia merasa ikut sakit hati juga sehingga mau lakukan itu, uang itu untuk ucapan terima kasih," tuturnya.
Atas jasanya, SL pun dapat uang Rp 85 juta dari Iqbal sebagai tanda ucapan terima kasih.
"Kalau SL ini tidak meminta bayaran, dia sama-sama satu kampung dengan MIA (Iqbal),"
"SL merasa ikut sakit ketika MIA (Iqbal Asnan) disakiti,"
"Uang itu bukan untuk membayar, tapi ucapan terima kasih saja, totalnya Rp 85 juta," kata Budhi.
Selain penangkapan para tersangka, polisi juga mengamankan beberapa barang bukti.
Diantaranya uang Rp 85 juta dalam tas hitam, kendaraan roda dua, rekaman CCTV.
Ada juga senjata api serta 53 butir peluru kaliber 38 mm, kaliber 32 mm, tiga selongsong peluru airsoft, dan satu proyektil peluru yang sudah dikeluarkan dari dalam tubuh korban. (*)