Ditengah kepanikan, ia hanya berharap seluruh keluarganya bisa selamat.
Meskipun, Fitri dan ketiga anaknya sempat terjebak di dalam rumahnya saat longsor terjadi.
Fitri sempat membungkukan punggungnya dan memeluk ketiga anaknya erat-erat saat rumah mulai ambruk.
"Iya, saya peluk anak-anak saya yang lari sama saya, langsung diem aja gitu di dapur. Kalau beton gak nyampe ke dapur, saya ketibannya reruntuhan atap, di atas kepala ada bolong-bolong, masih bisa bergerak," kata Fitri.
Fitri sempat terjebak selama beberapa menit sampai akhirnya ditolong oleh warga yang berdatangan pasca longsor.
Beruntung, Fitri dan anak-anaknya berhasil selamat tanpa mengalami luka serius, hanya luka lecet dan satu anaknya memar di kepala akibat benturan.
"Langsung warga banyak bantuin. Rumah saya hancur banget, rata. Barang-barang gak ada yang sempet saya selametin," ungkap Fitri.
Suami Baru Pulang kerja
Fitri tak pernah menyangka bakal ditinggal suaminya saat tengah hamil besar.
Dari total 4 korban, Duduh menjadi salah satu korban meninggal dunia dalam musibah longsor di Cijeruk, Kabupaten Bogor tersebut.
Lelaki berusia 40 tahun itu tewas seusai mencari nafkah saat tiba di rumahnya.
Sebab, saat duduh baru tiba di depan pintu rumahnya, tiba-tiba turap setinggi 8 meter ambruk hingga membuatnya terjebak dibalik material longsoran.
Salah keluarga korban, Abah Nunung (65) mengatakan bahwa awalnya korban Duduh sebelum kejadian baru sampai rumah sepulang kerja.
Saat di depan rumah, di tengah hujan korban sempat melihat banyak air mengucur dari sela-sela benteng turap batu Tembok Penahan Tebingan (TPT) samping rumah hingga membanjiri halaman rumahnya.
"Pas datang pulang kerja, belum buka helm, lihat di lubang-lubang benteng itu keluar air. Dia bengong, kan jarang begitu (keluar air)," kata Nunung kepada TribunnewsBogor.com, Minggu (22/5/2022).
Baca juga: Korban Longsor Cijeruk ke-4 Ditemukan, Petugas Gali Pakai Alat Pemecah Batu