Rumah Tertimbun Longsor

Istrinya Tewas Tertimbun Longsor Cijeruk, Hilman Saksikan Detik-detik Tebing Ambruk Menimpa Rumahnya

Penulis: Siti Fauziah Alpitasari
Editor: Vivi Febrianti
AA

Text Sizes

Medium

Large

Larger

Hilman salah satu korban selamat dari bencana longsor di Cijeruk, Kabupaten Bogor, Senin (23/5/2022).

Laporan Wartawan Tribunnewsbogor.com, Siti Fauziah Alpitasari

TRIBUNNEWSBOGOR.COM, CIJERUK - Tragedi bencana longsor di Cijeruk, Kabupaten Bogor mengakibatkan empat nyawa melayang akibat tertimbun puing.

Keempat korban tewas itu merupakan istri, anak, ibu dan kakak kandung dari Hilman (37).

Dalam kejadian ini, Hilman menceritakan detik-detik sebelum terjadinya longsor yang menewaskan empat anggota keluarganya itu.

“Ketinggian sekitar 20 cm biasanya kan airnya gak turun ke bawah ngalir di atas, karna itu tersumbat sampah, lalu saya bersihkan sampah tersebut,” tutur Hilman kepada TribunnewsBogor.com, Senin (23/5/2022).

Hilman pun menceritakan, sebelum kejadian dirinya sempat melihat sang anak, Nafis (4) yang sedang berada di kamar.

Sementara itu, istrinya, Eneng (24) dan ibunya, Uum (70) sedang membuat kue untuk acara pernikahan saudara mereka.

“Mungkin saat saya keluar mereka tidak tahu, lalu mereka mencari saya keluar dan berteriak memanggil saya,” ujar Hilman.

Saat kejadian bencana longsor tersebut ia melihat dari atas rumah, turap tiba-tiba ambruk menimpa rumahnya itu.

Untuk menyelamatkan anak, istri dan sang ibu, Hilman pun berteriak sekuat tenaga untuk minta tolong kepada warga.

“Mungkin ibu saya sedang mengendong anak saya untuk diselamatkan tapi tidak sempat dan tertahan oleh motor saya pas keluar, karna ditemukan berada di samping motor saya,” jelasnya.

Namun nahas, istri, anak dan ibunya tewas tertimbun dalam peristiwa tersebut.

Bahkan sang kakak yang rumahnya bersebelahan dengan Hilman pun tewas tertimbun longsor.

Ia bahkan sempat melihat sang kakak pulang kerja, masih mengenakan helm dan jas hujan.

"Kakak saya itu belum sempat masuk ke dalam rumah, keburu tertimbun," jelasnya.

Sebelum kejadian Hilman pun merasakan hal aneh yang seolah jadi firasat.

Firasat itu datang dari sikap sang istri dan ibunya yang tidak seperti biasanya.

"Istri saya baik banget bahkan perhatian sekali sama saya, bahkan sikap ibu saya pun sama," tuturnya.

Ia juga mejelaskan, ini bukan kali pertama tebing tersebut longsor.

“Tahun lalu sempat terjadi tapi tidak separah ini, bentengan pager itu ada tahap. Namun saat pemilik yang baru bentengnya cuma satu pagar dan tinggi dan tidak memilik pondasi,” lanjutnya.

Saat proses membangun pun menurutnya ia tidak memberikan izin.

“Dikarenakan biasanya hujan deras pun tidak seperti ini, cuma kemarin saja merasa heran kok deras banget airnya,” tandasnya.

Berita Terkini