TRIBUNNEWSBOGOR.COM - Pengakuan sejumlah emak-emak di Kabupaten Garut, Jawa Barat tentang ajaran sesat yang diterimanya menghebohkan satu Indonesia.
Pasalnya, para ibu itu mengaku telah dicuci otaknya oleh guru sesat dari paham radikalisme.
Salah satu doktrinnya adalah untuk tidak melaksanakan ibadah apapun dalam kehidupan sehari-hari.
Ajaran sesat dari paham radikalisme yang tersebar di Kabupaten Garut itu kini telah diketahui Kementerian Agama Garut.
Kepala Kemenag Garut, Cece Hidayat mengungkap fakta terkait ajaran sesat tersebut.
Diakui Cece Hidayat saat ini beberapa pengaut paham radikalisme itu telah bertaubat.
Mereka sudah mendeklarasikan diri kembali ke pangkuan Negara Kesatuan Republik Indonesia (NKRI).
Termasuk dengan para ibu yang sempat terpapar ajaran tersebut.
Sebelumnya kepada Cece Hidayat, emak-emak dari Garut itu sempat bercerita perihal alasan mereka tidak mau mengakui negara Indonesia.
Saat itu, para ibu tersebut mengaku sempat diberikan ajaran 'aneh' oleh gurunya.
Baca juga: Kronologi Aliran Sesat Muncul di Desa Bojong, Kades: Pengikutnya Sering Gak Pada Pakai Baju
Diungkap sang guru ajaran sesat, saat ini mereka sedang memperjuangkan negara Islam.
Namun lantaran belum bisa mewujudkannya, sang guru ajaran sesat mengurai syarat kepada emak-emak pengikutnya.
Yakni agar emak-emak itu membayar uang bulanan secara rutin sebesar Rp 25 ribu.
Syarat itu harus dijalankan pengikutnya jika ingin masuk surga dan terhindar dari api neraka.
Uang bulanan tersebut lantas diberikan kepada pemimpin mereka.