Polisi Tembak Polisi

Terkuak Ancaman Ferdy Sambo pada Bharada E, Nyawa Eliezer Jadi Taruhan Jika Tolak Bunuh Brigadir J

Editor: Yuyun Hikmatul Uyun
AA

Text Sizes

Medium

Large

Larger

Nyawa Bharada E jadi taruhan jika berani tolak perintah Ferdy Sambo untuk habisi Brigadir J

TRIBUNNEWSBOGOR.COM -- Cuma berstatus bawahan, Bharada Richard Eliezer atau Bharada E diharuskan menuruti perintah atasannya, yakni Ferdy Sambo untuk menghabisi Brigadir J.

Sebelum memerintahkan pembunuhan Brigadir J, rupanya Ferdy Sambo sempat mengancam Bharada E. 

Jika berani menolak perintah Ferdy Sambo untuk habisi Brigadir J, nyawa Bharada E bisa jadi taruhannya.

Hal tersebut diungkapkan Bharada E kepada pengacaranya, Deolipa Yumara.

Deolipa Yumara menyebut, Bharada E disebut dalam posisi ketakutan saat menerima perintah menembak Brigadir J,

Kepada Deolipa Yumara juga, Bharada E mengaku tak tega menembak Brigadir J, yang sudah dianggapnya sebagai kakak.

Namun, sebagai seorang prajurit Polri dari Korps Brimob, Bharada E mau tak mau harus tunduk pada perintah atasan.

Bahkan Bharada E atau Bharada Richard Eliezer diperintah jadi penembak pertama Brigadir J.

"Kalau secara curhatnya dianya (Bharada E) begitu, beberapa menit saja itu kejadiannya. Secara curhat ya bukan pro justitia, karena dia curhat juga sama saya. Begitulah kira-kira, singkat saja," kata Deolipa Yumara, dikutip TribunnewsBogor.com dari Youtube Tribunnews, Rabu (10/8/2022).

Baca juga: Bongkar Dalang Pembunuhan Brigadir J, Bharada E Terancam Diracun Sebelum Sidang di Pengadilan

Ancaman Ferdy Sambo Jika Bharada E Berani Tolak Habisi Brigadir J

Deolipa Yumara menyebut, jika kliennya Bharada E  mendapat sejumlah tekanan dari Ferdy Sambo untuk menembak Brigadir J.

Berkali-kali, Ferdy Sambo berteriak keras kepada Bharada E untuk langsung menembak Brigadir J.

"Atasannya yang perintah, 'woi tembak..tembak..," ujar Deolipa Yumara menceritakan pengakuan Bharada E.

"Ya kalau saya masuk ke dalam curhatan dia (Bharada E), dia disuruh, diperintah untuk menembak," tambahnya.

Nyawa Bharada E jadi taruhan jika berani tolak perintah Ferdy Sambo untuk habisi Brigadir J (kolase TribunBogor/ist)

Saat diperintah seperti itu, rupanya Bharada E sempat gemetar ketakutan.

Melihat Bharada E gemetar ketakutan seperti itu, Ferdy Sambo malah memberikan ancaman kepada pemuda bernama lengkap Bharada Richard Eliezer.

Baca juga: Pengacara Bocorkan Motif Ferdy Sambo Habisi Brigadir J, Singgung Sosok Cantik hingga Rahasia Besar

Bharada E Bakal Ditembak Jika Berani Tolak Perintah Ferdy Sambo

Menurut pengakuan Bharada E, jika ia berani menolak perintah sang atasan, maka nyawanya akan terancam.

Ia bahkan disebut akan ditembak oleh Ferdy Sambo sebagai balasan atas ketidak taatannya.

"Dia mengaku salah paling engga. (Bharada E) ini kan Polisi Brimob, dan menjalankan perintah atasan," kata Deolipa Yumara.

"Tapi 'saya juga takut' kata dia kan, tapi ketakutan juga kalau saya tidak menembak ( Brigadir J), saya yang ditembak. Kan gitu. Sama yang nyuruh nembak," tambahnya.

Nyawa Bharada E jadi taruhan jika berani tolak perintah Ferdy Sambo untuk habisi Brigadir J (kolase TribunBogor/ist)

Mendapat anacaman seperti itu, mau tak mau Bharada E pun menjalankan perintah Ferdy Sambo untuk habisi Brigadir J.

Peristiwa penembakan terhadap Brigadir J ini disebut berlangsung cepat, yakni hanya beberap menit.

Saat menembak Brigadir J, tangan Bharada E gemetar ketakutan.

Baca juga: Bongkar Borok Ferdy Sambo, Bharada E Dikhawatirkan Akan Diracun, Susno Duadji Minta Awasi Makanan

Tak hanya itu, Bharada E pun memejamkan matanya, tak berani melihat Brigadir J jatuh tumbang bersimbah darah.

"Makanya dia sembari memejamkan mata, door..door..door. gitu aja," ungkap Deolipa Yumara menceritakan curhat Bharada E.

Deolipa Yumara pun menyadari bahwa perintah atasan di institusi Polri memang kadang susah untuk dibantah bahkan kerap menyerempet dengan pelanggaran hukum.

"Karena dia itu prajurit Brimob yang terbiasa perintah komando, tentu atas arahan komando tadi dijalankan," sambungnya.

Ia juga mendapat cerita dari Bharada E bahwa peristiwa penembakan Brigadir J terjadi di rumah dinas Irjen Ferdy Sambo di Kompleks Polri Duren Tiga, Jakarta.

"Kalau secara curhatnya dianya (Bharada E) begitu, beberapa menit saja itu kejadiannya. Secara curhat ya bukan projustisinya, karena dia curhat juga sama saya. Begitulah kira-kira, singkat saja," jelasnya.

Bharada E dapat ancaman jika berani tolak perintah Ferdy Sambo untuk bunuh Brigadir J (kolase Instagram)

Bharada E Keluar Rumah Setelah Tembak Brigadir J

Pengacara Bharada E yang lain, yakni Muhammad Burhanuddin menyebut, Bharada E langsung keluar dari rumah dinas setelah melakukan penembakan pada Brigadir J.

Burhanuddin juga menyebut, Bharada E tak mengetahui kejadian setelah itu.

"Iya, dia disuruh menembak, perintah atasannya dan di bawah tekanan juga, 'tembak tembak tembak'," kata Burhanuddin, Senin (8/8/2022).

Oleh karena itu, Muhammad Burhanuddin memastikan kliennya tidak ikut menganiaya Brigadir J sebelum menembak dan setelah tewas.

Bharada E juga tidak melihat proses membersikan darah di lokasi kejadian dan ambulans yang datang membawa jenazah Brigadir J.
(*)

Berita Terkini