TRIBUNNEWSBOGOR.COM - Mantan pengacara Bharada E, Deolipa Yumara menjadi sorotan.
Deolipa Yumara menjadi sorotan semenjak dirinya menggantikan posisi Andreas Nahot Silitonga sebagai pengacara Bharada E.
Dia bertugas mulai pada (6/8/2022) dalam kasus pembunuhan yang melibatkan dirinya terhadap Brigadir J.
Baru satu pekan Deolipa Yumara bertugas, dirinya mendapatkan surat pencabutan kuasa.
Saat itu, Deolipa Yumara mendapatkan surat pencabutan kuasa yang ditandatangi oleh Bharada E di atas materai.
"Surat cabut kuasa, tapi tulisannya diketik. Tentunya posisinya Bharada E di tahanan nggak mungkin mengetik. Biasanya dia tulis tangan," ucapnya dalam program Kontroversi di YouTube metrotvnews, Kamis (11/8/2022).
Deolipa Yumara mengatakan, Bharada E telah mencabut kuasa dirinya sebagai kuasa hukum terhitung sejak Rabu (10/8/2022).
"Terhitung tanggal 10 Agustus 2022 mencabut kuasa yang telah diberikan kepada kami," tuturnya.
Baca juga: Ternyata 3 Hal Ini yang Bikin Bharada E Depak Deolipa Yumara : Sibuk Manggung Bukan Urusin Klien
Menjadi musisi
Usai tak lagi menjadi pengacara Bharada E, sosok Deolipa Yumara masih menarik perhatian publik.
Publik dibuat penasaran dengan sosok Deolipa Yumara yang rupanya seorang musisi band.
Deolipa Yumara memiliki grup musik yang diberi nama Deolipa Project.
Adapun grup musik Deolipa Yumara beraliran country rock.
Baca juga: Surat Kuasa Dicabut, Deolipa Yumara dan Boerhanuddin Layangkan Gugatan Ke Bharada E
Deolipa Yumara bertindak sebagai pencipta lagu dan vokalis.
Pada 2 Mei 2019, Deolipa Project merilis singlenya berjudul Preman Tanah Abang.
Single ini dirilis di kanal Youtube Deolipa yang memiliki subscriber 30 ribuan.
"Mengangkat sisi kehidupan preman di putaran pasar Tanah Abang dengan genre reggae sebagai pilihan aransemen musiknya," tulis Deolipa pada keterangan videonya itu.
Baca juga: Bakal Gugat Surat Surat Pencabutan Kuasa Bharada E, Deolipa Yumara Singgung Soal Tanda Tangan
Deolipa Yumara menjelaskan, alasannya mendirikan Deolipa Project itu sebagai cara memberikan pendidikan hukum kepada masyarakat.
"Olive Yumara berprofesi sebagai pengacara, dan mempunyai keinginan untuk membagi pengalamannya di dalam dunia hukum dalam bentuk bahasa yang mudah diterima oleh banyak orang yaitu musik," tulisnya.
lirik lagu Preman Tanah Abang menceritakan perangai sang preman yang 'rese' dan merasa paling jagoan hingga tertangkap dan akhirnya insaf di balik jeruji penjara.
"Aku punya teman, preman Tanah Abang, petantang-petenten jalan di pertokoan. Palak sana, palak sini, terima setoran," bebernya.
"Lagaknya kayak jagoan, enggak punya lawan. Dia suka bikin rese, dia ditangkap reserse Unit Kesatuan Polsek Tanah Abang. Masuk di bui, dijatuhi hukuman, empat tahun penjara, masuk Cipinang," demikian sebait lirik lagu Preman Tanah Abang ini," sambungnya.
Rekam jejak Deolipa Yumara
Nama Deolipa ternyata berhubungan dengan waktu kelahirannya, Desember - rebO - Legi - Pagi.
Deolipa Yumara merupakan pria keturunan Jawa dan ayahnya asli Jombang, Jawa Timur.
Dia berdialek Manado karena sejak kecil tinggal di kawasan Bitung, diboyong sang ayah.
Baca juga: Tatap Serius Ponselnya, Deolipa Yumara Ungkap Obrolan Rahasia dengan Bharada E Tanggal 7 Agustus
Deolipa Yumara merupakan lulusan Fakultas Hukum dan Fakultas Psikologi Universitas Indonesia.
Dia telah menjadi pengacara selama 20 tahun. Deolipa Yumara selalu mengeklaim dirinya sebagai pengacara Merah Putih.
Setelah dipecat dari kuasa hukum Bharada E, Deolipa Yumara dikabarkan akan merilis album bersama grupnya, dengan judul Gangster Sambo.