Polisi Tembak Polisi

Bertemu Ferdy Sambo, Nyali Pejabat Bank Ini Menciut, Ternyata Pengaruh FS Tak Cuma Buat Polisi Takut

Penulis: Siti Fauziah Alpitasari
Editor: Yuyun Hikmatul Uyun
AA

Text Sizes

Medium

Large

Larger

Kamaruddin ungkap curhatan pejabat bank yang ketakutan saat bertemu Ferdy Sambo

TRIBUNNEWSBOGOR.COM -- Pengaruh Ferdy Sambo ternyata cukup besar, sampai-sampai bisa membuat nyali seorang pejabat bank menciut.

Bahkan penyidik kepolisian saat akan menelusuri kasus kematian Brigadir J ini pun awalnya bikin ketar-ketir.

Hal itu diungkapkan ketika Kamaruddin Simanjuntak menguak isu bunker 900 M di rumah eks Kadiv Propam Ferdy Sambo yang mencuat ditengah perkembangan kasus Brigadir J.

Dalam tayangan Aiman, dibeberkan soal dugaan adanya uang dalam jumlah banyak di rumah pribadi Ferdy Sambo.

Aiman dalam laporan khususnya menggambarkan uang itu disimpan dalam beberapa koper besar.

Namun, belakangan isu soal adanya uang di rumah Ferdy Sambo dibantah Polri.

"Berdasarkan informasi dari tim khusus yang melakukan penggeledahan di beberapa tempat Irjen FS, info soal bunker Rp 900 miliar tidaklah benar," kata Kadiv Humas Polri, Irjen Dedi Prasetyo dikutip KompasTV.

Baca juga: Bisikan Sosok Ini Bikin Ferdy Sambo Murka, Kelakuan Brigadir J ke Putri Candrawathi Akhirnya Terkuak

Sementara, kuasa hukum keluarga Brigadir J, Kamaruddin Simanjuntak mengklaim bahwa dirinya tidak pernah menyebutkan adanya bunker Rp 900 M.

Dilansir TribunnewsBogor.com dari YouTube tvonenews pada Rabu (24/8/2022), Kamaruddin Simanjuntak malah mengungkap soal transaksi gelap, perjudian hingga peredaran sabu-sabu yang diduga dilakoni oleh Irjen Ferdy Sambo.

“Kalau mengenai jumlah (bunker 900 M) saya tidak pernah sebut, tetapi mengenai transaksi gelap seperti perjudian, informasi mengenai peredaran sabu-sabu bahkan ada di situ tanaman keras sejak dia (Irjen Ferdy Sambo) jadi Kaden (Kepala Detasen) hingga Jenderal,” ujar Kamarauddin Simanjuntak dikutip Youtube tvOneNews.

Pengaruh Ferdy Sambo bikin nyali pejabat bank menciut  (kolase TribunBogor)

Lanjut Kamaruddin Simanjutak, saat Irjen Ferdy Sambo menjabat sebagai Kaden, ia menyebut bahwa FS juga mengoleksi berbagai macam minuman.

Bahkan, lanjut Kamaruddin Simanjuntak menceritakan, rekannya seorang Kepala Bank saat berkunjung ke ruangan Irjen Ferdy Sambo, ia akui ketakutan hingga buang air kecil di celana.

Sementara kuasa hukum Brigadir J menyebut, informasi yang ia dapatkan yakni diperoleh dan didukung oleh sosok intelijen terpercaya.

“Saya lihat sendiri, nah penglihatan saya ini didukung lagi oleh informasi intelijen dan rata-rata itu informasinya 99 persen sempurna, artinya tidak meleset,” terang Kamaruddin Simanjuntak.

Baca juga: Awalnya Bernyali Besar, Kuat Maruf Mendadak Ciut Usai Kedoknya Dibongkar Bharada E

Kamaruddin Simanjuntak blak blakan soal tabiat Irjen Ferdy Sambo. Ia pun mengklaim bahwa dirinya tidak pernah menyebutkan jumlah bunker 900 M (Youtube tvonenews/tribunnews)
“Jadi bohong kalau dikatakan Mabes Polri tidak mengetahui itu. Suara letusannya aja ke mana-mana kok,” sambungnya.

Kemudian, Kamaruddin Simanjuntak membeberkan soal uang ratusan miliar di sebuah bunker, ia mengaku mendapatkan informasi tersebut dari beberapa intelijen.

Kamaruddin Simanjuntak blak blakan soal tabiat Irjen Ferdy Sambo. Ia pun mengklaim bahwa dirinya tidak pernah menyebutkan jumlah bunker 900 M (Youtube tvonenews/tribunnews)

Kamaruddin Simanjuntak pun mengungkap ada pula informasi intelijen yang menginformasikan bahwa Irjen Ferdy Sambo memiliki bisnis barang haram.

Bahkan, Kamaruddin Simanjuntak membeberkan informasi dari Pusat Pelaporan dan Analisis Transaksi Keuangan (PPATK), bahwa Irjen Ferdy Sambo memiliki bisnis antar negara. 

“Bahkan intelijen saya itu menginfokan barang haram itu dibawa pakai pesawat angkut ke antar negara,” terangnya.

Saat Kamaruddin Simanjutak disinggung soal PPATK oleh tim tvonenews, yang menyebutkan tidak ada bisnis tersebut sampai ke luar negeri, seperti ke Kamboja dan Filipina.

Kamaruddin Simanjuntak sebut hal itu merupakan soal keterbukaan. 

“Itu kan soal keterbukaan, ada yang coba dibilang kisi-kisinya kan begitu. Saya dapatkan informasi dari orang intelijen yang sangat dipercayai, udah intelijen dari berbagai negara, itu barang dibawa ke luar negeri pakai pesawat resmi mendarat di pondok cabe,” jelasnya.

Baca juga: Bakal Perkarakan Putri Candrawathi hingga Benny Mamoto, Kamaruddin : Para Pembuat Laporan Palsu

Lanjut Kamaruddin Simanjuntak, hal tersebut sengaja ia bocorkan, lantaran menurutnya pihak intelijen sengaja menginformasikan kepadanya dan sengaja ia perdengarkan ke awak media saat mendatanginya. 

“Intelijen saya ini menghadiri upacara 17 Agustus. Kira-kira kurang hebat apa tidak kapasitasnya intelijen saya ini,” tegasnya.

Kuasa hukum Brigadir J ini pun menyebutkan intelijen yang ia percaya merupakan sosok anggota aktif.

“Orang dia diundang ke istana negara, dia intelijen dari institusi Polri,” jelasnya. 

Saat disinggung hal tersebut adakah kaitannya dengan diagram 303 yang beredar di media sosial, Kamaruddin Simanjuntak mengaku tak mengetahuinya.

Kamaruddin ungkap curhatan pejabat bank yang ketakutan saat bertemu Ferdy Sambo (kolase Youtube Kompas TV)

Namun Kamaruddin Simanjuntak mengaku, bocoran diagram 303 tersebut sudah datang kepadanya terlebih dahulu sebelum beredar di kalangan masyarakat.

“Tetapi saya kan minta bukti, ada enggak bukti, ada enggak bukti. Saya bisa tunjukkan nanti. Kemudian saya tanya, ini sudah bukti, namun mereka bilang belum, itu masih plo chat. Terus saya bilang saya perlu bukti pendukung. Kemudian, dia bilang temui Kapolri empat mata katanya. Saya bilang saya enggak mau,” terangnya.

Terkait keakuratan data dan bukti, Kamaruddin Simanjuntak dengan tegas menyebut bahwa data yang dikeluarkannya selama ini diyakini 99,9 persen akurat.

“Contoh misalnya ada aliran dana dari tanggal 11 Juli 2022, dari rekening almarhum ke rekening daripada tersangka. Itu kan saya ketemu Kabareskrim, dan saya diterima Kabareskrim sama Dirtipedeksus dan Dirtipidum,” jelasnya.

Kemudian saat pertemuan tersebut, Kamaruddin Simanjuntak mempertanyakan soal mengapa ada aliran dana dari rekening orang sudah tiada.

“Dipanggil Dirtipidum, dipanggil Dirtipedeksus kami bertemu di ruang Kabareskrim dan dibenarkan, dan sudah dibenarkan oleh PPTAK berartikan akurat dong,” tandasnya.(*)

Berita Terkini