Hal tak logis itu menyangkut dua hal penting.
Yakni soal adegan pelecehan yang tak ada di rekonstruksi.
Serta soal bagaimana perencanaan pembunuhan tersebut dibuat Ferdy Sambo CS.
"Katanya pelecehan seksual tapi tidak ada adegan apapun. Katanya pembunuhan berencana tapi tidak kelihatan bagaimana merencanakan, memberikan senjata, menggunakannya, bagaimana anatomi perkara ini jadi jelas," kata Suparji Ahmad.
"Alur cerita ini antara Magelang, Saguling dan Duren Tiga itu kan tidak nampak secara utuh. Konstruksi pembunuhan berencana itu kan ada perencanaan, masa yang tenang, memikirkan, menimbang-nimbang, itu tidak kelihatan," sambungnya.