TRIBUNNEWSBOGOR.COM - Tenarnya nama Pesulap Merah alias Marcel Radhival kini menjadi sorotan publik.
Tak hanya itu, Pesulap Merah saat ini diketahui memiliki penggemar dari berbagai kalangan.
Hingga dalam aksi demonstrasi menolak kenaikan Bahan Bakar Minyak (BBM) yang berlangsung di kawasan Patung Kuda, Monas, Selasa (6/9/2022) siang membawa nama Pesulap Merah.
Dikutip TribunnewsBogor.com dari Tribnnews.com, nama tersebut tertulis di sebuah poster yang dibawa oleh massa aksi dari DPP Gema Keadilan.
Di poster tersebut tertulis 'Pesulap merah, coba sulap harga BBM menjadi turun.
Poster ini berjejer dengan poster-poster lainnya yang berisi seruan menolak kenaikan harga BBM.
Baca juga: Pesulap Merah Gandeng Hotman Paris Sentil Para Dukun, Sang Pengacara: Gak Ada yang Lebih Komersial?
Sejumlah elemen masyarakat ini mulai berkumpul di kawasan Patung Kuda, sekira pukul 12.00 WIB.
Mereka tergabung dalam DPP Gema Keadilan. Pihaknya melakukan aksi demo menolak kenaikan Bahan Bakar Minyak (BBM).
Menurut Presiden DPP Gema Keadilan, massa aksi masih akan terus berdatangan ke wilayah Patung Kuda. Ia mengklaim akan datang 200 hingga 300 massa lagi.
Aksi kali demo kali ini dikarenakan keputusan pemerintah Jokowi-Maruf yang menaikkan harga BBM di tengah turunnya harga minyak dunia.
Lebih lanjut, di satu sisi, Indra menyebut kondisi masyarakat masih tertatih menata kembali ekonomi setelah diterjang pandemi Covid-19.
Kenaikan BBM ini dirasa pihaknya merupakan keputusan tak berempati dan dzalim yang mempersulit kehidupan masyarakat.
"Masyarakat tengah tertatih-tatih menata kembali ekonomi setelah pandemi, merupakan keputusan nir empati dan dzalim yang mempersulit kehidupan masyarakat kecil," ujar Indra.
Seperti diketahui, pemerintah akhirnya buka suara soal simpang siur harga BBM subsidi yang disebut-sebut bakal naik atau tidak lagi disubsidi.
Baca juga: Tolak Kenaikan Harga BBM, Ratusan Buruh Geruduk Komplek Kantor Bupati Bogor di Cibinong
Baca juga: Gara-gara Antri Isi Bensin Lama, Sopir Angkot di Bogor Mengeluh itinggal Penumpangnya
Menteri ESDM Arifin Tasrif mengatakan harga BBM bersubsidi telah disesuaikan.
Pertalite dari Rp7.650 per liter menjadi Rp10 ribu per liter. Solar Subsidi dari Rp5.150 menjadi Rp6.800 per liter. Kemudian Pertamax nonsubsidi dari Rp12.500 per liter menjadi Rp14.500 per liter.
Harga ini mulai berlaku sejak Sabtu (3/9/2022) pukul 14.30 WIB.
Sumber : Tribunnews.com