Penasaran, Aiman pun segera bertanya ke Erman Umar.
Baca juga: Ayah Brigadir J Akui Pusing Lihat Pemberitaan Kasus Pembunuhan Anaknya yang Berbelit: Aku Hindari
Dicurigai berada dalam satu kubu dengan pengacara Ferdy Sambo dan Putri Candrawathi, Erman Umar mengurai jawaban singkat.
"Anda satu lantai dengan Arman Hanis, jangan-jangan anda satu kubu dengan Arman Hanis ? jadi satu lawan empat, Eliezer melawan Sambo dan Ricky Rizal, berada satu kubu ?" tanya Aiman Witjaksono.
"Ya, kalau saya bilang satu kubu ya mungkin enggak bisa kita bilang satu kubu. Kalau masalah kantor, saya berkantor di sini baru dua tahun. Mungkin Arman Hanis sudah lama. Sebelum ada kejadian ini, (saya) dengan Arman Hanis tuh baru sekali (bertemu), pada saat rekonstruksi bertemu lagi," jawab Erman Umar.
To the point bertanya soal kasus pembunuhan Brigadir J, Aiman Witjaksono pun langsung bertanya ke Erman Umar.
Yakni perihal apakah Bripka RR melihat kejadian Ferdy Sambo menembak Brigadir J atau tidak.
"Apakah Ferdy Sambo ikut menembak Yosua ?" tanya Aiman Witjaksono.
"Berdasarkan rekonstruksi yang saya lihat. Versi pertama, Richard menyatakan bahwa ia disuruh nembak, (Brigadir J) tersungkur, ini fakta yang saya lihat di rekonstruksi. Lalu Sambo menurut Eliezer maju, nembak juga. Ricky enggak melihat (Ferdy Sambo menembak Brigadir J)," kata Erman Umar.
Tak Masuk Logika
Mendengar jawaban Erman Umar, Aiman Witjaksono heran.
Menurut Aiman, tidak masuk di logika jika Bripka RR tidak melihat kejadian menegangkan yakni penembakan Brigadir J.
Terlebih alibi Bripka RR terkesan tak masuk akal.
Baca juga: Bharada E Disebut Pahlawan, Emosi Johnson Panjaitan Meledak : Buset Klien Gua Udah Jadi Mayat?
"Enggak melihat ? Padahal Ricky kan pada saat itu ada di lokasi, ada di lokasi eksekusi ? bagaimana mungkin, logikanya tidak melihat ?" tanya Aiman Witjaksono.
"Pada saat tembakan, kan ada ajudan di luar, dia (Bripka RR) pakai HT, dia bergerak, balik (badan), melihat timnya dia," pungkas Erman Umar.
"Kan HT kalau mau menjawab enggak usah melihat balik," timpal Aiman Witjaksono.