TRIBUNNEWSBOGOR.COM - Jabatan Kepala Kepolisian Daerah Jawa Timur ( Kapolda Jatim) belakangan tengah jadi sorotan.
Hal itu lantaran posisi Kapolda Jatim diganti dalam waktu cepat.
Keputusan tersebut diambil setelah Irjen Teddy Minahasa terjerat kasus dugaan jual beli barang bukti narkoba.
Seperti diketahui, Irjen Teddy Minahasa sebelumnya baru akan dilantik resmi menjadi Kapolda Jatim.
Namun belakangan penunjukannya sebagai orang nomor satu di Polda Jatim itu dibatalkan karena tersangkut kasus.
Baca juga: Inilah Sosok Pengganti Teddy Minahasa Sebagai Kapolda Jatim, Pernah Jadi Kasat Serse Polresta Bogor
Teddy Minahasa yang juga Ketua Umum Harley Davidson Club Indonesia (HDCI) itu ditetapkan sebagai tersangka dan dimutasi ke bagian Pelayanan Markas (Yanma) Mabes Polri.
Irjen Teddy Minahasa ditangkap oleh Propam Mabes Polri terkait pengembangan kasus narkoba jenis sabu.
Kasus ini bermula dari penangkapkan pelaku penyalahgunaan narkoba oleh jajaran Polres Metro.
Kapolri Jenderal Listyo Sigit Prabowo lalu menunjuk jenderal bintang dua lainnya, Irjen Toni Harmanto sebagai Kapolda Jawa Timur.
Toni akan menggantikan Irjen Teddy Minahasa yang baru terjerat kasus narkoba.
Gaji Kapolda Jatim
Sudah bukan rahasia, kalau jabatan Kapolda Jatim menjadi incaran banyak jenderal Polri.
Jabatan Kapolda di Pulau Jawa, termasuk Jawa Timur, adalah posisi Kapolda paling prestisius.
Polri sendiri menggolongkan seluruh Polda di Pulau Jawa sebagai Polda tipe A yang artinya jumlah anggaran, fasilitas, maupun jumlah personilnya lebih banyak dibanding Polda di daerah tipe B.
Kapolda di Polda tipe A haruslah dipimpin oleh polisi bintang dua atau Irjen.