Penemuan mayat korban berawal dari keluarnya kepulan asap dari lantai dua rumah korban. Para tetangga yang melihat kepulan asap itu mengira terjadi kebakaran.
Para tetangga pun berusaha masuk ke rumah korban untuk membantu memadamkan api, sembari tetangga lain menghubungi petugas pemadam kebakaran.
Pemadam kebakaran dan Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) menerima laporan insiden itu sekitar pukul 11.00 WIB.
Saat insiden itu terjadi, diduga tidak ada siapa pun di rumah kecuali korban.
Anak korban yang sulung berinisial SED berusia 11 tahun, masih kelas 5 SD dan tengah ikut study tour ke Bandung saat kejadian.
Sementara anak bungsunya berinisial NDA (4) masih berada di Taman Kanak-kanak (TK).
Sedangkan, suaminya berinisial S (49) sedang bekerja di sebuah perusahaan pabrik.
Pihak Polres Metro Tangerang Kota bersama dengan Indonesia Automatic Fingerprint Identification System (Inafis) segera mendatangi rumah korban untuk melakukan olah TKP.
Usai mengumpulkan barang bukti, jenazah korban dievakuasi ke RSUD Kabupaten Tangerang untuk segera diotopsi.
Sosok Korban
INI dinilai tetangga sebagai sosok yang baik. Korban tidak pernah terlibat masalah dengan tetangga atau orang-orang di sekitarnya.
Aktivitas keseharian INI diketahui mengantar kedua anaknya sekolah dan menjaga toko penjualan pulsa serta aksesori ponsel.
Mugi Prasetya (45) selaku ketua RT setempat menyebutkan, selama ini INI tidak pernah ada masalah baik dengan suaminya maupun tetangga sekitar.
"Enggak ada (kabar masalah INI dengan tetangga sekitar)," ujar Mugi kepada Kompas.com saat dijumpai di lokasi, Senin.
Mugi menjelaskan, korban dan keluarganya justru malah sesekali ikut kegiatan yang dibuat oleh pengurus RT ataupun warga sekitar.
Tidak hanya terlihat baik dengan tetangga sekitar, INI dan suaminya S juga diketahui merupakan pasangan yang harmonis.
Pasalnya, tidak pernah ada warga yang mendengar ada keributan atau cekcok di rumah dua lantai mereka itu.
"Setahu kami sih mereka baik-baik saja ya. Gak pernah tuh kedengaran cekcok (antara INI dan suaminya)," ujarnya.
Kompas.com