"Masih enggak nyangka, enggak percaya. Kok bisa? kami enggak pernah dengar kejanggalan-kejanggalan," ujar Eko, ditemui usai prosesi pemakaman keluarga korban di TPU Sasono Loyo Dusun Prajenan, Senin (28/11/2022) malam.
Lebih lanjut, Eko pun mengaku tak menyangka bahwa Dhio adalah dalang di balik kematian keluarganya sendiri.
Terlebih diakui Eko, keluarga mendiang Abbas adalah sosok yang sopan dan harmonis.
Abbas sekeluarga telah tinggal di lingkungan tersebut sejak dua anaknya, Dhea dan Dhio masih kecil.
"Mereka itu keluarga yang sopan dan harmonis. Saya satu RT dengan keluarga ini, enggak pernah ada masalah," akui Eko.
Adapun terkait sosok Dhio, Eko menyebut anak kedua almarhum itu adalah sosok yang pendiam.
Kendati pendiam, diakui Eko, Dhio dikenal sebagai remaja yang aktif dan rajin mengaji di mushola.
"Anaknya itu aktif ikut kegiatan, ngaji, ke mushala. Kalau ada pertemuan remaja dia juga kerap ikut," ungkap Eko.
Temuan Baru
Adapun soal status hukum Dhio, polisi hingga kini masih memeriksa terduga pelaku pembunuhan satu keluarga tersebut.
Dilansir dari Tribun Jogja, Polresta Magelang kini tengah aktif meminta keterangan dari Dhio sebagai saksi kunci kasus dugaan pembunuhan tersebut.
Penyidik Polda Jateng kabarnya akan melakukan olah TKP hari ini.
Baca juga: Deretan Fakta Pemuda Bunuh Ayah, Ibu dan Kakak Pakai Racun, Pelaku Sempat Pura-pura Tolong Korban
Plt Kapolresta Magelang, AKBP Mochamad Sajarod Zakun mengungkap temuan baru dari hasil penyelidikan sementara kematian keluarga Abbas.
Berdasarkan hasil autopsi sementara dan sisa barang bukti di TKP, ditemukan beberapa barang bukti.
Yakni dua gelas minuman teh, satu gelas es kopi, dan sendok untuk mengaduk.
Di gelas dan sendok tersebut ditemukan zat berbahaya.
"Semacam zat arsen (arsenik)," pungkas Mochamad Sajarod Zakun.
Baca berita lain TribunnewsBogor.com di Google NewsÂ