Membuat kue keranjang setiap tahun juga dilakukan untuk mengingat jasa Gao yang sudah berhasil mencegah Nian memburu manusia dan menemukan kue beras tersebut.
Selain dari cerita legenda di atas, terdapat beberapa makna yang ada pada kue keranjang sehingga menjadi makanan wajib saat Imlek.
Secara filosofi, kue keranjang terbuat dari tepung ketan dan memiliki sifat yang lengket memiliki arti persaudaraan yang sangat erat dan menyatu atau kebersamaan.
Rasa kue keranjang yang manis juga menggambarkan rasa suka cita, menikmati keberkatan, dan memberikan yang terbaik dalam hidup.
Bentuk kue keranjang yang bulat dan tidak memiliki sudut mewakili makna kekeluargaan.
Dalam hal ini keluarga lebih penting dan akan selalu bersama tanpa batas waktu.
Dengan kue keranjang akan menciptakan kerukunan dalam hidup dan siap menghadapi hari-hari ke depan.
Sedangkan untuk daya tahan kue keranjang yang lama memiliki arti hubungan yang abadi meski zaman berubah.
Keseruan dan sikap saling menolong sangat penting untuk mewujudkan pesan tersebut.
Sehingga dengan adanya kue keranjang makna kekeluargaan akan selalu terjalin dengan baik.
Baca juga: 7 Makanan Khas Imlek yang Bawa Keberuntungan, Kue Keranjang hingga Pangsit
Daripada itu, kue keranjang juga memiliki makna sabar dan pantang menyerah.
Tekstur pada kue keranjang memiliki arti sebuah kegigihan, keuletan, daya juang, dan pantang menyerah dalam meraih tujuan hidup.
Proses pembuatan kue keranjang yang memakan waktu 11-12 jam memiliki arti yang sangat penting.
Dengan proses yang lama mewakili rasa sabar, keteguhan hati dan cita-cita untuk mendapatkan hasil yang maksimal.
Proses pembuatan kue keranjang harus dilakukan dengan pikiran yang bersih dan jernih, serta memerlukan konsentrasi.