2. Gulung daun pisang batu membentuk selongsong karton dan jepit salah satu ujung gulungan agar bentuk tidak berantakan.
3. Bersihkan beras, tambahkan sedikit kapur sirih, aduk hingga rata, lalu cuci kembali hingga bersih.
4. Masukkan beras ke dalam daun pisang batu yang telah dibentuk seperti selongsong karton, jangan terlalu penuh mengisi berasnya agar lontong mudah dikukus.
5. Kukus lontong dalam panci yang berisikan air dan pastikan air tidak kurang serta api tidak terlalu besar agar lontong matang merata.
Setelah lontong matang dan siap dihidangkan, buka kulit pembungkusnya dan potong agak miring.
Jangan potong terlalu tebal agar bisa mendapatkan lebih banyak lontong. Pastikan warna hijau dari bagian luar lontong masih terlihat.
Setelah dipotong, letakkan lontong di atas piring dan sajikan bersama makanan pelengkap lain.
Lontong Cap Go Meh dapat disajikan dengan sambal goreng ebi, sambal goreng kelapa, opor ayam kuah, atau sambal goreng jeroan.
Asal usul dan makna lontong Cap Go Meh
Lontong Cap Go Meh adalah salah satu bentuk adaptasi peranakan Tionghoa terhadap masakan Indonesia, tepatnya Jawa.
Oleh karena itu, lontong Cap Go Meh hanya ditemukan di pesisir Laut Jawa.
Di daerah-daerah peranakan China lain seperti di Singkawang, Palembang, atau Bangka Belitung, lontong Cap Go Meh justru tidak ada.
Kudapan ini dianggap sebagai makanan khusus bagi etnis Tionghoa di Indonesia karena dipercayai dapat membawa keberuntungan.
Kepercayaan ini berdasarkan pada keyakinan bahwa dengan menghidangkan dan memakan lontong Cap Go Meh pada Hari Raya Imlek akan meningkatkan rezeki, kemakmuran, dan keberuntungan.
Bukan sekadar hidangan, lontong Cap Go Meh memiliki filosofi pada setiap bahannya.