Kebakaran di Bojonggede

Penyebab Kebakaran yang Menewaskan Kakak Beradik di Bojonggede Bogor Masih Misterius

Penulis: Muamarrudin Irfani
Editor: Reynaldi Andrian Pamungkas
AA

Text Sizes

Medium

Large

Larger

Rumah kakak beradik penyandang disabilitas yang menjadi korban kebakaran Kampung Pintu Air, Gang Nyawa RT 4/13, Kelurahan Pabuaran, Kecamatan Bojonggede, Kabupaten Bogor, Jumat (27/1/2023)

Laporan Wartawan TribunnewsBogor.com, Muamarrudin Irfani

TRIBUNNEWSBOGOR.COM, BOJONGGEDE - Tak ada yang menyangka peristiwa kebakaran pagi hari itu di Kampung Pintu Air, Gang Nyawa RT 4/13, Kelurahan Pabuaran, Kecamatan Bojonggede, Kabupaten Bogor menelan dua orang korban jiwa.

MR (23) dan NA (13) meninggal dunia setelah rumahnya hangus terbakar sekira pukul 09.30 WIB, Kamis (26/1/2023).

Namun, belum ada yang mengetahui pasti penyebab dari kejadian tersebut. Pasalnya saat kejadian warga sekitar berupaya untuk memadamkan api secara bergotong royong, sehingga saat kejadian warga belum sempat melaporkan kejadian tersebut kepada pemadam kebakaran (Damkar). 

Dari pantauan TribunnewsBogor.com, rumah korban berada di pemukiman yang sangat padat dan berada di gang sempit. Beruntung saat kejadian api tidak merambat ke bangunan lain yang berada di sekitarnya.

"Jadi si kakaknya ini dalam menenangkan dirinya suka ngeroko kemungkinan dari sana, tapi dari konsleting listrik juga bisa, soalnya saya liat meteran listrik juga terbakar, tapi belum tau juga persisnya karena apa," ujar warga yang saat kejadian berada di lokasi, Ipal (50), Jumat (27/2/2023).

Ipal menerangkan, warga sekitar mengetahui adanya kebakaran berawal kepulan asap yang keluar dari rumah korban.

Sedangkan saat kejadian, rumah yang ditempati hanya berisi kedua korban saja yang menyandang disabilitas. Sedangkan ayahnya saat kejadian sedang bekerja.

Melihat kepulan asap yang semakin membesar, warga pun berusaha untuk masuk ke dalam rumah korban.

"Waktu awal warga itu masuk lewat samping, belum keliatan ada orang di dalem, karena asepnya banyak, akhirnya ada orang yang masuk lewat jendela, jendelanya di dobrak, asepnya itu keluar baru keliatan," ungkpanya.

Setelah berhasil mendobrak jendela kamar korban, warga langsung memadamkannya secara manual, menggunakan ember berisi air yang diambil dari bak penampungan milik salah satu warga.

Menurut kesaksian Ipal, bagian rumah yang terbakar cukup parah adalah kamar korban, sedangkan untuk bagian ruangan lain tidak begitu parah.

"Kalau saya liat yang paling parah itu kamar, kalau di ruangan lain itu saya liat dampak asep pada item, tapi engga tau juga, soal bahannya itu dari holo sama gypsum kemungkinan terbakarnya sedikit. Alhamdulillah tidak menyebar ke sekitar," katanya.

Baca juga: Kesaksian Warga Usai Kakak Beradik Tewas Terbakar di Bojonggede, Ditemukan Dalam Kondisi Berpelukan

Setelah api berhasil dipadamkan, warga langsung mengevakuasi kedua korban yang ditemukan dalam kondisi berpelukan dan masih bernafas untuk dibawa ke rumah sakit terdekat.

"Meninggalnya di RS Citama, sempet dapet perawatan begitu masuk langsung ditangani, engga lama dua-duanya meniggal sekitar pukul 14.00 WIB," tandasnya.

Berita Terkini