Imlek 2023

Identik dengan Perayaan Cap Go Meh, Lampion Ternyata Punya Makna Dalam, Tak Sekadar Hiasan

Editor: Tsaniyah Faidah
AA

Text Sizes

Medium

Large

Larger

Salah satu ornamen yang identik dengan perayaan Cap Go Meh yaitu lampion. Bukan hanya sebagai hiasan saja, ternyata lampion juga memiliki makna tersendiri.

Meski menyeramkan, Nian memiliki ketakutan dengan tiga hal, yaitu api, suara bising, dan warna merah.

Karena itu, warga menggunakan berbagai benda yang dapat mengeluarkan api, suara bising, serta warna merah. Salah satu benda yang digunakan warga untuk menangkal kedatangan Nian yaitu lampion.

Hal inilah yang membuat perayaan Imlek identik dengan warna merah dan petasan.

Selain sebagai simbol keberuntungan, memasang lampion dan juga petasan dipercaya dapat menghalau penghuni rumah dari berbagai hal jahat.

Memasang lampion disetiap tiap rumah dipercaya oleh masyarakat Tionghoa dapat menghindarkan ancaman kejahatan bagi penghuninya.

Baca juga: Mengenal Sejarah Cap Go Meh, Perayaan Akhir dalam Rangkaian Tahun Baru Imlek

Jenis Lampion

Umumnya lampion berbentuk bulat dengan rangka bambu. Seiring perkembangan zaman, bentuk lampion ini lebih bervariasi.

Lampion tradisional Tiongkok dibagi menjadi tiga jenis, yaitu palace lantern (lampion kerajaan), gauze lantern (lampion kertas), dan shadow-picture lantern (lampion gambar bayangan).

Dari ketiga jenisnya, lampion yang kurang dikenal yaitu lampion gambar-bayangan, hal tersebut disebabkan karena lampion ini lebih sering digunakan sebagai mainan anak-anak daripada sebagai alat penerangan atau hiasan saat Festival Lampion di Tiongkok.

Jenis lampion tidak memiliki batasan bentuk dan berkembang pada setiap tahunnya.

Ada lampion yang dibuat dengan rangka logam dan difungsikan sebagai lampu meja, ada lampion yang berbentuk bunga teratai yang kuncup, dan masih banyak lagi kreasi baru dari lampion yang meramaikan perayaan Tahun Baru Imlek.

Selain perubahan pada bentuk, fungsi lampion juga mengalami perubahan.

Lampion tidak hanya digunakan sebagai alat ritual keagamaan saja, melainkan sebagai hiasan pelengkap di berbagai tempat seluruh dunia saat perayaan Tahun Baru Imlek dan Cap Go Meh.

(Tribunners/Devira Shifawati Suherman)

Berita Terkini