Semakin tinggi nilai RON semakin besar tenaga yang dapat dihasilkan demikian pula semakin tinggi rasio kompresinya semakin besar tenaga yang dapat dihasilkan, sehingga rasio kompresinya yang tinggi tentunya memerlukan nilai RON yang tinggi pula.
Semakin tinggi nilai oktan berarti semakin tinggi pula ketahanan terhadap tekanan. Dengan kata lain, dibutuhkan tekanan lebih tinggi dan waktu lebih lama dalam proses pembakaran. Berlaku sebaliknya dengan bahan bakar oktan lebih rendah.
3. Efek BBM Tidak Sesuai
Menggunakan BBM tidak sesuai dengan spesifikasi mesin dalam jangka panjang bisa menimbulkan masalah seperti mesin mengelitik (knocking) dan penumpukan deposit sisa pembakaran yang tidak sempurna.
Jika terjadi terus menerus, sangat berpotensi menimbulkan kerusakan pada komponen mesin.
Misalnya penggunaan bensin oktan tinggi pada mesin kompresi rendah. Bensin dengan oktan tinggi membutuhkan tekanan lebih tinggi dan proses pembakaran lebih lama.
Ini akan membuat mesin menjadi kesulitan membakar bensin dengan oktan yang lebih tinggi, akibatnya tenaga mesin akan kurang maksimal dan pastinya lebih boros dari sisi biaya.
Hal itu berlaku sebaliknya pada penggunaan bensin oktan rendah pada mesin berkompresi tinggi.
Ada kemungkinan bensin akan terbakar sebelum busi memercikkan api. Hal inilah yang menimbulkan terjadinya knocking dan penumpukan deposit sisa pembakaran karena proses pembakaran tidak sempurna.
Artinya, penggunaan bensin dengan oktan tinggi tak membuat kerja mesin jadi lebih baik jika tak sesuai dengan spesifikasi mesinnya.
(Tribunnews.com, Lita Febriani)