"Situasi di jalanan tidak semulus yang mba bayangkan. Kepadatan jalanan, macetnya kota Bogor mungkin mba sudah tau bagaimana Kota Bogor kalau hari libur," kata Givan Nuryansyah.
"Kami bukan superman mba yang bisa terbang ke lokasi kebakaran, kami bukan dukun mba yang tahu kapan dan dimana akan terjadi kebakaran.
Kami hanya manusia biasa yang mempertaruhkan nyawa kami agar bisa membantu orang lain," tutupnya.
Diketahui bersama, kebakaran Rumah Sakit Salak Bogor diduga akibat korsleting listrik.
"Korsleting di seputaran medical check up. Di situ kemudian api menjalar ke bagian apotek. Petugas pemadam kebakaran langsung bergerak cepat karena kami khawatir akan kena ke pasien," kata Bima.
Bima Arya menuturkan, pemerintah daerah telah meminta Dinas Kesehatan menyiapkan tim untuk membantu pelayanan di RS Salak akibat kebakaran.
Ia pun menyampaikan, tidak ada korban jiwa dalam peristiwa kebakaran tersebut.
"Tim Dinkes sekarang standby, jangan sampai pelayanan di RS Salak ini terganggu," tutur Bima.
"Atensi kami, nomor satu adalah pasien. Alhamdulillah, karena agak jauh dan juga tidak terlalu banyak orang, jadi tidak dilaporkan ada korban jiwa," tambah dia.